Kekuasaan Mutlak Allah dalam Al-Qur'an

Dalam Al-Qur'an, terdapat banyak penjelasan mengenai rukun iman yang harus diyakini oleh umat Muslim. Salah satu penjelasan tersebut terdapat dalam Surah al-Anbiya ayat 19, yang menyatakan bahwa "Dan milik-Nya siapa yang di langit dan dibumi Dan (Malaikat-Malaikat)yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih" (Q.S. al-Anbiya/21:19). Ayat ini mengandung makna yang penting dalam memahami kekuasaan mutlak Allah. Pertama, ayat ini mengingatkan kembali kepada umat Muslim tentang kekuasaan Allah yang meliputi segala sesuatu di langit dan di bumi. Allah adalah pemilik mutlak dari segala yang ada dan tidak ada yang dapat bersaing dengan-Nya dalam kekuasaan-Nya. Kedua, ayat ini juga menunjukkan bahwa malaikat, yang merupakan makhluk yang sangat dekat dengan Allah, tidak memiliki rasa angkuh dalam menyembah-Nya. Malaikat tidak merasa lelah atau bosan dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Allah. Hal ini menunjukkan kesetiaan dan ketaatan mereka kepada Allah yang tidak tergoyahkan. Dengan demikian, ayat ini mengajarkan kepada umat Muslim untuk memiliki iman yang kuat kepada kekuasaan mutlak Allah. Kekuasaan-Nya meliputi segala sesuatu di langit dan di bumi, dan tidak ada yang dapat menandingi-Nya. Selain itu, ayat ini juga mengajarkan tentang kesetiaan dan ketaatan yang harus dimiliki oleh umat Muslim dalam beribadah kepada Allah. Dalam kesimpulan, ayat dalam Surah al-Anbiya ayat 19 mengandung makna yang penting dalam memahami kekuasaan mutlak Allah. Ayat ini mengingatkan umat Muslim tentang kekuasaan-Nya yang meliputi segala sesuatu di langit dan di bumi, serta mengajarkan tentang kesetiaan dan ketaatan yang harus dimiliki oleh umat Muslim dalam beribadah kepada Allah. Dengan memahami dan mengamalkan makna dari ayat ini, umat Muslim dapat memperkuat iman mereka kepada Allah yang memiliki kekuasaan mutlak.