Tindakan Tegas Dosen A dalam Kasus Mahasiswa yang Tidak Masuk Kuliah

Dalam kasus mahasiswa yang tidak masuk kuliah tanpa pemberitahuan dan izin, tindakan tegas yang dilakukan oleh Dosen A dapat dikategorikan sebagai emosional dan merugikan orang lain. Namun, perlu dipahami bahwa tindakan ini tidak serta-merta memimbulkan image bahwa Dosen A adalah dosen yang keras dan harus disingkirkan. Dalam situasi ini, Dosen A merasa marah dan kesal ketika menemukan banyak mahasiswa yang tidak hadir di dalam ruang kuliah. Ketua kelas, yang bertanggung jawab atas kehadiran mahasiswa, mengatakan bahwa mereka sedang melakukan observasi untuk mata kuliah lain. Dalam keadaan ini, Dosen A seharusnya tetap tenang dan mengambil tindakan yang lebih bijaksana. Dosen A seharusnya menghubungi ketua kelas untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang observasi yang sedang dilakukan oleh mahasiswa. Dengan berkomunikasi secara efektif, Dosen A dapat mengetahui alasan di balik ketidakhadiran mahasiswa dan mencari solusi yang lebih baik. Namun, tindakan tegas yang dilakukan oleh Dosen A, yaitu melarang mahasiswa yang melakukan observasi untuk masuk ke dalam ruang kuliah, dapat dikategorikan sebagai emosional dan merugikan orang lain. Dosen A seharusnya memberikan pengertian kepada mahasiswa dan menjelaskan konsekuensi dari tindakan mereka, namun tidak perlu melarang mereka untuk masuk ke dalam ruang kuliah. Selain itu, Dosen A juga menginformasikan kepada Dosen B tentang mahasiswa yang menggunakan jam kuliahnya untuk mengerjakan tugas dari Dosen B. Meskipun tindakan ini dapat dianggap sebagai upaya untuk menegur mahasiswa yang melanggar aturan, Dosen A seharusnya mencari cara yang lebih konstruktif untuk menyelesaikan masalah ini. Tindakan tegas yang dilakukan oleh Dosen A dapat memicu ketegangan antara dosen dan mahasiswa. Mahasiswa yang merasa tersinggung dan marah akhirnya membuat pengaduan tertulis kepada dekan. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan tegas yang dilakukan oleh Dosen A tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga dapat mempengaruhi citra dan reputasi Dosen A sebagai seorang pendidik. Dalam situasi seperti ini, penting bagi Dosen A untuk tetap tenang dan mengambil tindakan yang lebih bijaksana. Dosen A seharusnya berusaha untuk memahami alasan di balik tindakan mahasiswa dan mencari solusi yang lebih baik untuk mengatasi masalah ini. Dengan berkomunikasi secara efektif dan mengedepankan pendekatan yang lebih konstruktif, Dosen A dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan mahasiswa dan memperbaiki citra dan reputasinya sebagai seorang dosen.