Pencatatan Biaya Overhead Pabrik dalam Jurnal

Pendahuluan: Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang tidak dapat langsung diatribusikan kepada produk tertentu, namun penting dalam perhitungan biaya produksi secara keseluruhan. Dalam artikel ini, kita akan membahas pencatatan biaya overhead pabrik dalam jurnal berdasarkan persyaratan yang diberikan. Bagian 1: Persyaratan Artikel Artikel ini harus membahas tentang biaya overhead pabrik dan pencatatan jurnalnya. Artikel ini harus berdasarkan persyaratan yang diberikan, yaitu biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp10.000 dan Rp12.000, serta biaya overhead pabrik sebesar 150% dari biaya tenaga kerja langsung. Bagian 2: Pencatatan Jurnal Pencatatan jurnal untuk biaya produksi dari pekerjaan pesanan dapat dilakukan dengan mengdebit biaya overhead pabrik yang dibebankan sebesar Rp225.000. Sementara itu, untuk biaya tambahan atas unit-unit yang cacat, dapat dilakukan dengan mengkredit biaya overhead pabrik sebesar Rp40.000. Selain itu, untuk mengakui biaya overhead pabrik yang telah dibebankan, dapat dilakukan dengan mengkredit biaya overhead pabrik sebesar Rp18.000. Terakhir, untuk mengakui barang jadi yang selesai diproduksi, dapat dilakukan dengan mengkredit barang dalam proses sebesar jumlah biaya overhead pabrik yang telah dibebankan. Kesimpulan: Pencatatan biaya overhead pabrik dalam jurnal sangat penting dalam perhitungan biaya produksi secara keseluruhan. Dengan memahami cara pencatatan jurnalnya, kita dapat menghitung biaya produksi secara akurat dan memastikan bahwa perusahaan memperoleh margin keuntungan yang sehat.