Pengembangan Strategi Perencanaan Kota Berbasis Pariwisata di Kota Banda Aceh: Sebuah Tinjauan **

Kota Banda Aceh, sebagai ibukota Provinsi Aceh, memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwisata. Keindahan alam, kekayaan budaya, dan sejarah yang kaya menjadi daya tarik utama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Namun, untuk memaksimalkan potensi tersebut, diperlukan strategi perencanaan kota yang terintegrasi dan berfokus pada pengembangan pariwisata. Strategi perencanaan kota berbasis pariwisata di Banda Aceh harus mempertimbangkan beberapa aspek penting. Pertama, peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas. Hal ini meliputi pengembangan transportasi publik, perbaikan jalan, dan pembangunan fasilitas penunjang seperti bandara dan pelabuhan. Kedua, pelestarian dan pengembangan sumber daya wisata. Peningkatan kualitas objek wisata, pengembangan atraksi baru, dan pelestarian budaya lokal menjadi kunci untuk menarik wisatawan. Ketiga, peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas SDM di bidang pariwisata, seperti pemandu wisata, pengelola hotel, dan restoran, sangat penting untuk memberikan pelayanan yang profesional dan ramah. Selain itu, strategi perencanaan kota berbasis pariwisata di Banda Aceh juga harus memperhatikan aspek kelestarian lingkungan**. Pengembangan pariwisata harus dilakukan secara berkelanjutan, dengan memperhatikan dampak lingkungan dan sosial. Penerapan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, seperti penggunaan energi terbarukan dan pengelolaan sampah yang baik, menjadi penting untuk menjaga keindahan alam Banda Aceh. Pengembangan strategi perencanaan kota berbasis pariwisata di Banda Aceh merupakan langkah penting untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Dengan perencanaan yang matang dan terintegrasi, Banda Aceh dapat menjadi destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan, serta menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia.