Pendekatan dalam Mengklasifikasikan Perilaku Abnormal

Perilaku yang normal adalah perbuatan yang pada umumnya atau tidak memiliki perbedaan yang cukup signifikan dan tidak membawa dampak yang sangat terlihat perbedaannya. Namun, ada tiga kata kunci dalam pengertian perilaku yang tidak normal: perilaku yang menyimpang, perilaku yang maladaptif, dan perilaku yang menyusahkan pribadi dalam jangka waktu yang lebih lama. Dalam memahami dan mengklasifikasikan perilaku abnormal, terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan. Pendekatan biologis adalah pendekatan yang merefleksikan model medis. Model medis menganggap bahwa gangguan psikologis disebabkan oleh gangguan yang terdapat di otak, faktor genetik, dan neurotransmitter yang berfungsi sebagai sumber kelainan. Pendekatan biologis menganggap bahwa gangguan psikologi adalah penyakit medis dengan keadaan biologis tertentu dari seseorang. Selain itu, terdapat juga pendekatan psikologi yang memfokuskan pada pengalaman, pemikiran, emosi, dan karakteristik kepribadian yang dapat memiliki pengaruh terhadap gangguan psikologis. Pendekatan sosial budaya adalah pendekatan yang memandang variabel dan konteks sosial seperti gender atau budaya memiliki peran dalam gangguan psikologis. Di dalam budaya, terdapat norma-norma yang telah ditetapkan. Namun, pendekatan yang paling komprehensif adalah pendekatan biopsikososial. Pendekatan ini menggabungkan pendekatan biologi, psikologi, dan sosial budaya. Pendekatan ini menekankan bahwa seluruh pendekatan sama pentingnya dan merupakan faktor-faktor dari setiap pengalaman seseorang yang harus dipertimbangkan untuk memahami perkembangan gangguan psikologis. Dalam mengklasifikasikan perilaku abnormal, DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) adalah klasifikasi utama yang digunakan. DSM memiliki tujuan untuk mendekatkan diagnosis dengan ICD10, namun kedua manual tersebut tetap berbeda dalam beberapa hal penting. Beberapa kritik terhadap DSM adalah bahwa manual ini memperlakukan gangguan psikologis seperti penyakit medis dan terlalu memandang secara biologis. Selain itu, DSM juga dianggap terlalu bergantung pada norma dan penilaian subjektif, terlalu banyak kategori kelainan baru yang beberapa tidak konsisten, dan melonggarkan standar diagnosis. Dalam konteks ini, terdapat beberapa istilah dan permasalahan umum yang perlu diperhatikan. Komorbiditas adalah kondisi di mana seseorang mengalami dua atau lebih gangguan secara bersamaan. Faktor risiko adalah karakteristik atau pengalaman yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena suatu kelainan atau gangguan. Psikoterapi adalah proses non medis yang membantu penderita gangguan psikologis mengenali dan mengatasi permasalahannya. Dalam kesimpulan, pendekatan dalam mengklasifikasikan perilaku abnormal melibatkan pendekatan biologis, psikologis, sosial budaya, dan biopsikososial. DSM merupakan klasifikasi utama yang digunakan dalam mengklasifikasikan gangguan psikologis, meskipun memiliki beberapa kritik. Penting untuk memahami istilah dan permasalahan umum yang terkait dengan gangguan psikologis. Psikoterapi juga merupakan salah satu pendekatan yang dapat membantu penderita gangguan psikologis mengatasi permasalahannya.