Zebra yang Tak Pernah Menyerah **

** Di padang rumput luas yang terik, hiduplah seekor zebra bernama Zira. Zira berbeda dari zebra lainnya. Bulunya yang hitam dan putih tampak kusam, dan kakinya lebih pendek dari zebra lainnya. Karena perbedaannya, Zira sering diejek dan dijauhi oleh kawanannya. Mereka memanggilnya "Zebra Kurus" dan "Zebra Pendek". Zira sedih dan merasa putus asa. Ia ingin sekali diterima oleh kawanannya, tetapi selalu gagal. Ia berlatih berlari secepat mungkin, tetapi kakinya yang pendek membuatnya tertinggal. Ia mencoba berteman dengan zebra lain, tetapi mereka selalu menjauh. Suatu hari, terjadi kebakaran hebat di padang rumput. Api menjalar dengan cepat, mengancam semua hewan yang tinggal di sana. Zira melihat kawanannya panik dan berlarian menyelamatkan diri. Namun, Zira terjebak di tengah api. Ia tidak bisa berlari secepat zebra lainnya, dan kakinya yang pendek membuatnya sulit untuk melompati api. Zira putus asa. Ia merasa akan mati terbakar. Tetapi, tiba-tiba, ia teringat kata-kata ibunya, "Zira, kamu mungkin berbeda, tetapi kamu kuat. Jangan pernah menyerah." Zira bangkit dan berlari sekuat tenaga. Ia melompati api dengan kakinya yang pendek, meskipun kakinya terbakar. Ia terus berlari, meskipun tubuhnya lelah dan sakit. Akhirnya, Zira berhasil mencapai tempat yang aman. Ia melihat kawanannya yang selamat, dan mereka semua menatapnya dengan kagum. Zira telah menyelamatkan dirinya sendiri, meskipun ia berbeda dan dianggap lemah. Sejak hari itu, Zira tidak lagi merasa sedih. Ia menyadari bahwa perbedaannya bukanlah kelemahan, tetapi kekuatan. Ia belajar untuk menerima dirinya sendiri dan tidak menyerah pada kesulitan. Ia juga belajar bahwa keberanian dan tekad dapat mengalahkan segala rintangan. Zira menjadi inspirasi bagi semua zebra di padang rumput. Mereka belajar bahwa perbedaan bukanlah hal yang buruk, dan bahwa setiap zebra memiliki kekuatan dan kemampuannya sendiri. Zira, Zebra yang Tak Pernah Menyerah, menjadi simbol harapan dan keberanian bagi semua hewan di padang rumput.