Pelukan Hangat Shani, Mengobati Rindu Ria dan Naysila **

Minggu pagi yang cerah, sinar mentari menyapa lembut kamar Ria dan Naysila. Namun, suasana kamar terasa berbeda. Ria dan Naysila terbaring lemah di tempat tidur, tubuh mereka panas dan wajah mereka memerah. Demam. Shani, kakak tertua mereka, yang baru saja masuk kamar, terkejut melihat kondisi adik-adiknya. "Ria, Naysila, kenapa kalian demam?" tanya Shani dengan suara lembut. Ria dan Naysila hanya menggeleng lemah, air mata mulai menetes di pipi mereka. Shani segera memanggil seluruh anggota keluarga. Argantara dan Veranda, ayah dan ibu angkat Ria dan Naysila, terlihat khawatir. "Kalian kenapa, sayang?" tanya Veranda sambil mengelus kening Ria dan Naysila. "Mama, Papa," lirih Ria dan Naysila seraya menangis. Mendengar itu, Argantara dan Veranda saling berpandangan. Mereka terkejut. Ria dan Naysila memanggil nama orang tua kandung mereka, Kinan dan Mawar. Kinan dan Mawar adalah teman lama Argantara dan Veranda. Shani, yang melihat adik-adiknya merindukan orang tua kandung mereka, langsung memeluk Ria dan Naysila erat. Pelukan hangat Shani seakan menenangkan hati Ria dan Naysila. "Kalian tenang ya, Kak Shani ada di sini," bisik Shani. Di dalam pelukan Shani, Ria dan Naysila merasa sedikit tenang. Mereka teringat akan kasih sayang orang tua kandung mereka, namun mereka juga merasakan cinta dan kasih sayang dari keluarga barunya. Catatan:** Cerita ini menggambarkan bagaimana kasih sayang keluarga, baik dari keluarga kandung maupun keluarga angkat, dapat memberikan kekuatan dan penghiburan di saat-saat sulit. Meskipun Ria dan Naysila merindukan orang tua kandung mereka, mereka juga merasakan cinta dan kasih sayang dari keluarga barunya.