Perbedaan Antara Drama Tradisional dan Drama Modern

Drama merupakan karya sastra yang mengungkapkan cerita melalui penampilan panggung. Berdasarkan teknik pementasannya, drama dapat dibagi menjadi dua, yaitu drama tradisional dan drama modern. Drama tradisional adalah jenis drama yang bersifat klasik dan menggunakan naskah sebagai pedoman utama dalam pementasannya. Drama ini sering kali melibatkan banyak improvisasi dan dapat dipentaskan secara spontan tanpa persiapan yang matang. Di sisi lain, drama modern adalah jenis drama yang lahir pada zaman kontemporer. Drama modern dikelompokkan menjadi dua, yaitu drama realis dan drama eksperimental. Drama modern cenderung lebih eksploratif dalam hal bentuk dan konten ceritanya. Penokohan dalam drama sangat penting untuk mengembangkan karakter-karakter yang ditampilkan. Penokohan dapat disampaikan melalui dialog antar karakter atau melalui aksi yang dilakukan oleh para pemain. Sutradara memegang peranan penting dalam pementasan drama. Mereka bertanggung jawab dalam mengarahkan para aktor, menata panggung, serta memastikan keseluruhan pementasan berjalan lancar sesuai dengan visi artistik yang diinginkan. Petunjuk pemanggungan adalah teks sampingan yang memberikan petunjuk kepada para pemain tentang gerak tubuh, ekspresi wajah, serta penekanan suara yang diperlukan dalam pementasan drama. Petunjuk ini membantu para pemain dalam memahami karakter yang mereka perankan dan menyampaikan emosi yang tepat kepada penonton. Dengan demikian, perbedaan antara drama tradisional dan drama modern terletak pada aspek teknik pementasan, konten cerita, serta pendekatan artistik yang digunakan dalam setiap jenis drama tersebut.