Analisis Teori Kinked Demand Curve (Kurva Permintaan Yang Patah) dalam Industri Duopoli"\x0a\x0a2.

Dalam industri duopoli, teori Kinked Demand Curve (Kurva Permintaan Yang Patah) memainkan peran penting dalam menentukan strategi harga dan keberlanjutan bisnis. Teori ini mengasumsikan bahwa kurva permintaan bagi pengusaha duopoli merupakan kurva permintaan yang patah. Untuk analisis keseimbangan, beberapa asumsi perlu dipertimbangkan.

Pertama, harga pasar yang memuaskan kedua pengusaha duopoli harus telah terbentuk. Misalnya, jika harga pasar adalah P, maka kedua pengusaha akan merasa puas dengan kondisi tersebut.

Kedua, jika salah satu pengusaha duopoli menurunkan harga, pengusaha pesaingnya juga akan menurunkan harga agar tidak kehilangan pembeli. Ini mencerminkan ketidakpastian yang ada dalam industri duopoli.

Ketiga, jika salah satu pengusaha duopoli meningkatkan harga, pengusaha lainnya tidak akan mengikuti kenaikan harga tersebut. Sebaliknya, mereka akan mempertahankan harga lama untuk menjaga pelanggan mereka dan mencegah kehilangan pangsa pasar.

Dengan demikian, teori Kinked Demand Curve memberikan wawasan yang mendalam tentang dinamika harga dalam industri duopoli. Dalam konteks ini, strategi harga yang tepat dapat membantu pengusaha duopoli untuk bertahan dalam persaingan yang ketat ini.

Harap dicatat bahwa teori ini bersifat teoritis dan perlu diuji secara empiris untuk memastikan validitasnya dalam konteks praktis. Selain itu, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti biaya produksi dan preferensi konsumen saat merumuskan strategi harga.

Dengan memahami teori Kinked Demand Curve dan implikasinya dalam industri duopoli, pengusaha dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait dengan penetapan harga dan meningkatkan daya saing mereka di pasar.

---

Judul: Analisis Teori Kinked Demand Curve (K