Menghitung Kuat Arus Elektif pada Rangkaian Arus Bolak-Balik dengan Induktor dan Sumber Tegangan AC

Rangkaian arus bolak-balik adalah salah satu jenis rangkaian listrik yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi. Rangkaian ini terdiri dari komponen-komponen seperti induktor dan sumber tegangan AC. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang bagaimana menghitung kuat arus elektif pada rangkaian arus bolak-balik dengan induktor dan sumber tegangan AC. Pertama-tama, mari kita lihat komponen-komponen utama dalam rangkaian ini. Induktor adalah komponen yang memiliki induktansi, yang dalam kasus ini adalah 21 mH. Indukansi adalah ukuran dari kemampuan induktor untuk menghasilkan medan magnet ketika arus mengalir melaluinya. Semakin besar induktansi, semakin besar medan magnet yang dihasilkan oleh induktor. Selanjutnya, kita memiliki sumber tegangan AC dengan tegangan elektif 300 V. Tegangan elektif adalah tegangan maksimum yang dapat dicapai oleh sumber tegangan AC. Sumber tegangan AC menghasilkan arus bolak-balik dengan frekuensi tertentu, dalam kasus ini adalah 50 Hz. Untuk menghitung kuat arus elektif pada rangkaian ini, kita dapat menggunakan hukum Ohm dan hukum Faraday. Hukum Ohm menyatakan bahwa arus dalam rangkaian sebanding dengan tegangan dan invers sebanding dengan hambatan. Hukum Faraday menyatakan bahwa perubahan fluks magnetik dalam induktor menghasilkan tegangan induksi. Dalam kasus ini, kita dapat menggunakan persamaan berikut untuk menghitung kuat arus elektif: $I = \frac{V}{\omega L}$ Dimana: - I adalah kuat arus elektif - V adalah tegangan elektif - $\omega$ adalah frekuensi angular, yang dapat dihitung dengan rumus $\omega = 2\pi f$, dengan f adalah frekuensi sumber - L adalah induktansi Dengan menggantikan nilai-nilai yang diberikan, kita dapat menghitung kuat arus elektif pada rangkaian ini.