Proses Fraksionasi Minyak Bumi

Pendahuluan: Proses fraksionasi adalah metode pemisahan komponen minyak bumi berdasarkan titik didihnya. Ini penting dalam industri minyak dan gas untuk menghasilkan berbagai produk seperti bensin, nafta, kerosin, minyak diesel, minyak pelumas, minyak mentah, dan residu. Bagian: ① Bagian pertama: Fraksionasi Gas (C1-C4) Fraksionasi gas melibatkan pemisahan komponen gas ringan seperti metana, etana, propana, dan butana. Proses ini dilakukan dengan menggunakan kolom fraksionasi yang memanfaatkan perbedaan titik didih komponen-komponen ini. ② Bagian kedua: Fraksionasi Bensin (C5-C12) Fraksionasi bensin melibatkan pemisahan komponen dengan rentang titik didih antara 30°C hingga 180°C. Proses ini menghasilkan bensin yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan. ③ Bagian ketiga: Fraksionasi Nafta (110°C-195°C) Fraksionasi nafta melibatkan pemisahan komponen dengan rentang titik didih antara 110°C hingga 195°C. Nafta yang dihasilkan digunakan sebagai bahan baku dalam industri petrokimia. ④ Bagian keempat: Fraksionasi Kerosin (C11-C16) Fraksionasi kerosin melibatkan pemisahan komponen dengan rentang titik didih antara 170°C hingga 290°C. Kerosin yang dihasilkan digunakan sebagai bahan bakar pesawat terbang. ⑤ Bagian kelima: Fraksionasi Minyak Diesel (C14-C18) Fraksionasi minyak diesel melibatkan pemisahan komponen dengan rentang titik didih antara 260°C hingga 350°C. Minyak diesel yang dihasilkan digunakan sebagai bahan bakar kendaraan diesel. Kesimpulan: Proses fraksionasi minyak bumi adalah metode penting dalam industri minyak dan gas untuk menghasilkan berbagai produk yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan kolom fraksionasi, komponen-komponen minyak bumi dapat dipisahkan berdasarkan titik didihnya, sehingga menghasilkan produk-produk yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.