Makna dan Filosofi di Balik Penggunaan Sekhana Saidipakai di Badan

Sekhana Saidipakai di Badan adalah salah satu aksesoris yang sering digunakan dalam pakaian adat. Terdiri dari khantai papan Jajakh dan khantai buah Jukum, aksesoris ini memiliki makna dan filosofi yang mendalam. Khantai papan Jajakh terdiri dari tiga gantungan lempengan biduk yang disusun secara simetris. Penggunaan khantai papan Jajakh melambangkan suatu kehokhekan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Nilai filosofis dari khantai papan Jajakh adalah simbol dari suatu kehokhekan yang harus dihormati dan dihargai. Sementara itu, khantai buah Jukum adalah gantungan bukhupa yang terdiri dari miniature buah jukum. Penggunaan khantai buah Jukum memiliki makna sebagai simbol dari doa untuk keberuntungan dan kemajuan. Melalui penggunaan khantai buah Jukum, seseorang berharap untuk mendapatkan keberuntungan dan kemajuan dalam hidupnya. Kedua aksesoris ini memiliki makna dan filosofi yang dalam, dan menjadi bagian penting dalam pakaian adat. Penggunaan sekhana saidipakai di badan tidak hanya sebagai hiasan semata, tetapi juga sebagai simbol dari tradisi dan kepercayaan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dalam kesimpulan, sekhana saidipakai di badan memiliki makna dan filosofi yang mendalam. Khantai papan Jajakh melambangkan kehokhekan yang harus dihormati, sementara khantai buah Jukum melambangkan doa untuk keberuntungan dan kemajuan. Penggunaan aksesoris ini tidak hanya sebagai hiasan semata, tetapi juga sebagai simbol dari tradisi dan kepercayaan yang diwariskan dari generasi ke generasi.