Peran Perempuan dalam Pergerakan Rasional di Indonesi

Perempuan Indonesia telah memainkan peran yang signifikan dalam pergerakan rasional di negara ini. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi peran mereka dalam beberapa kongres perempuan yang penting dalam sejarah Indonesia. Kongres Perempuan Indonesia I, yang diadakan pada tanggal 22 Agustus 1928 di Yogyakarta, merupakan salah satu organisasi perempuan pertama di Indonesia. Kongres ini membentuk Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI) yang bertujuan untuk mempersatukan cita-cita dan merumuskan tujuan bersama perempuan Indonesia. Pada kongres ini, PPI juga mengubah namanya menjadi PPII (Perserikatan Perhimpunan Isteri Indonesia). Kongres Perempuan Indonesia II, yang diadakan pada tanggal 20-24 Juli 1935 di Jakarta, membahas masalah-masalah seperti pemberantasan buta huruf, perburuhan perempuan, dan perkawinan. Kongres ini juga membahas hak pilih dan dipilih bagi perempuan di badan perwakilan. Dalam kongres ini, disetujui RUU yang kemudian menjadi dasar untuk menetapkan tanggal lahirnya Hari Ibu, yaitu tanggal 22 Desember. Kongres Perempuan Indonesia III, yang berlangsung pada tanggal 23-28 Juli 1938 di Bandung, membahas isu-isu seperti hak pilih dan dipilih bagi perempuan di badan perwakilan. Kongres ini dipimpin oleh Ny. Maria Ulfah dan menghasilkan perumusan tentang perkawinan modern. Perempuan Indonesia telah berperan aktif dalam pergerakan rasional di Indonesia melalui partisipasi mereka dalam kongres-kongres perempuan ini. Melalui kongres-kongres ini, perempuan Indonesia telah berhasil memperjuangkan hak-hak mereka dan memainkan peran penting dalam pembentukan masyarakat yang lebih adil dan merdeka. Dengan demikian, perempuan Indonesia telah membuktikan bahwa mereka memiliki kemampuan dan kekuatan untuk berkontribusi secara signifikan dalam pergerakan rasional di negara ini.