Norma Subjektif: Konsep, Teori, dan Implikasinya dalam Bidang Psikologi Sosial

Norma subjektif merupakan konsep penting dalam psikologi sosial yang menjelaskan pengaruh persepsi individu tentang norma sosial terhadap perilaku mereka. Norma subjektif mengacu pada keyakinan seseorang tentang apa yang dipikirkan orang-orang penting dalam hidupnya tentang perilaku tertentu. Dengan kata lain, norma subjektif mencerminkan persepsi individu tentang dukungan sosial untuk perilaku tersebut.

Norma Subjektif: Konsep dan Teori

Konsep norma subjektif pertama kali diperkenalkan oleh Ajzen dalam Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior). Teori ini menyatakan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor utama: sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan. Sikap mengacu pada evaluasi seseorang terhadap perilaku tertentu, sedangkan kontrol perilaku yang dirasakan mengacu pada persepsi seseorang tentang kemampuan mereka untuk melakukan perilaku tersebut. Norma subjektif, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mengacu pada persepsi seseorang tentang norma sosial yang terkait dengan perilaku tersebut.

Teori Perilaku Terencana menjelaskan bahwa norma subjektif dapat memengaruhi perilaku seseorang dengan cara yang berbeda. Pertama, norma subjektif dapat memengaruhi motivasi seseorang untuk melakukan perilaku tersebut. Jika seseorang percaya bahwa orang-orang penting dalam hidupnya mendukung perilaku tersebut, mereka cenderung lebih termotivasi untuk melakukannya. Kedua, norma subjektif dapat memengaruhi persepsi seseorang tentang konsekuensi sosial dari perilaku tersebut. Jika seseorang percaya bahwa orang-orang penting dalam hidupnya akan menyetujui perilaku tersebut, mereka cenderung lebih percaya diri untuk melakukannya tanpa takut akan konsekuensi sosial negatif.

Implikasi Norma Subjektif dalam Bidang Psikologi Sosial

Konsep norma subjektif memiliki implikasi yang luas dalam bidang psikologi sosial. Berikut adalah beberapa contoh:

* Promosi Kesehatan: Norma subjektif dapat digunakan untuk mempromosikan perilaku sehat, seperti berhenti merokok, berolahraga secara teratur, dan mengonsumsi makanan sehat. Misalnya, kampanye kesehatan dapat menekankan bahwa sebagian besar orang mendukung perilaku sehat tersebut, sehingga meningkatkan norma subjektif individu dan mendorong mereka untuk mengubah perilaku mereka.

* Pengurangan Perilaku Berisiko: Norma subjektif juga dapat digunakan untuk mengurangi perilaku berisiko, seperti mengemudi dalam keadaan mabuk, menggunakan narkoba, dan melakukan kekerasan. Misalnya, kampanye pencegahan dapat menekankan bahwa sebagian besar orang tidak mendukung perilaku berisiko tersebut, sehingga mengurangi norma subjektif individu dan mendorong mereka untuk menghindari perilaku tersebut.

* Perubahan Perilaku Sosial: Norma subjektif dapat digunakan untuk mendorong perubahan perilaku sosial, seperti mengurangi diskriminasi, meningkatkan toleransi, dan mempromosikan kesetaraan. Misalnya, kampanye sosial dapat menekankan bahwa sebagian besar orang mendukung kesetaraan dan toleransi, sehingga meningkatkan norma subjektif individu dan mendorong mereka untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai tersebut.

Kesimpulan

Norma subjektif merupakan konsep penting dalam psikologi sosial yang menjelaskan pengaruh persepsi individu tentang norma sosial terhadap perilaku mereka. Teori Perilaku Terencana menunjukkan bahwa norma subjektif merupakan faktor penting yang memengaruhi perilaku seseorang. Konsep norma subjektif memiliki implikasi yang luas dalam berbagai bidang, termasuk promosi kesehatan, pengurangan perilaku berisiko, dan perubahan perilaku sosial. Memahami konsep norma subjektif dapat membantu kita mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk mengubah perilaku manusia dan menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan adil.