Perjalanan Kolonialisme Barat di Dunia Timur: Mencari Rempah-Rempah dan Keuntungan

Kolonialisme adalah doktrin atau pandangan yang menyatakan bahwa manusia ditakdirkan memiliki derajat yang sama dalam penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud memperluas kekuasaan dan keuntungan yang lebih besar. Dalam konteks ini, kolonialisme Barat di dunia Timur memiliki faktor pendorong utama, yaitu mencari rempah-rempah dan keuntungan ekonomi. Rempah-rempah memiliki berbagai fungsi bagi bangsa Barat. Pertama, rempah-rempah digunakan sebagai bahan pelengkap dalam pembuatan minuman beralkohol. Kedua, rempah-rempah memiliki kemampuan untuk menghilangkan racun pada makanan. Ketiga, rempah-rempah menjadi bahan baku industri makanan. Dan terakhir, rempah-rempah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit dan membangkitkan rasa hangat dalam tubuh. Dalam perjalanan kolonialisme Barat di dunia Timur, terdapat tokoh-tokoh penting yang berperan dalam penemuan jalur perdagangan rempah-rempah. Salah satunya adalah Ferdinand Magelhaens, seorang tokoh Italia yang mengabdikan dirinya pada Raja Spanyol dan berhasil mencapai Benua Amerika yang diyakininya sebagai India. Selain itu, Alfonso d'Albuquerque, Vasco da Gama, Christopher Columbus, dan Juan Sebastian del Cano juga merupakan tokoh-tokoh penting dalam penjelajahan samudra dan penemuan jalur perdagangan rempah-rempah. Pertentangan antara Spanyol dan Portugal juga mempengaruhi perjalanan kolonialisme Barat di dunia Timur. Setelah penandatanganan Perjanjian Saragosa, Belanda, Inggris, Myanmar, Indonesia, dan Prancis terlibat dalam persaingan untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di wilayah tersebut. Dalam kesimpulan, perjalanan kolonialisme Barat di dunia Timur didorong oleh kebutuhan untuk mencari rempah-rempah dan keuntungan ekonomi. Faktor-faktor seperti penemuan jalur perdagangan, tokoh-tokoh penting, dan pertentangan antara negara-negara Barat juga memainkan peran penting dalam perjalanan kolonialisme tersebut.