Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Optimistis tentang Strategi Pajak

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini mengungkapkan optimisme tentang kemampuan strategi pajak untuk mengoptimalkan penerimaan pajak. Dia mengatakan bahwa konsensus untuk menangkal penghindaran pajak global sedang menunggu kesepakatan satu negara.

Untuk mencapai tujuan ini, Sri Mulyani mengacu pada dua pilar yang diinisiasi oleh OECD/G20 Inclusive Framework on Base Erosion and Profit Shifting (IF). Pilar I adalah solusi yang diusulkan oleh OECD/G20 untuk memastikan hak pemajakan dan basis pajak yang lebih adil dalam konteks ekonomi digital. Pilar II berisi solusi yang diusulkan sebagai upaya untuk mengurangi kompetisi pajak dan melindungi basis pajak melalui penetapan tarif Pajak Penghasilan (PPh) badan minimum yang efektif secara global, yaitu 15%.

Sri Mulyani percaya bahwa strategi ini akan membantu mengatasi tantangan pajak di era digital dan memastikan bahwa semua negara memiliki kesempatan yang adil untuk berkembang. Dia juga mengakui bahwa kerja sama global sangat penting untuk mencapai tujuan ini dan bahwa negara-negara harus bersedia untuk bekerja sama untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Secara keseluruhan, Sri Mulyani optimistis tentang kemampuan strategi pajak untuk mengoptimalkan penerimaan pajak dan mengatasi tantangan pajak di era digital. Dia percaya bahwa kerja sama global dan solusi yang diusulkan oleh OECD/G20 akan membantu mencapai hasil yang lebih baik untuk semua negara.