Perjalanan Frans Kaisiepo: Dari Pahlawan Papua Hingga Gubernur Papua Ke-4

Frans Kaisiepo lahir pada 10 Oktober 1921 di Wardo, Biak, Papua. Sebagai seorang pahlawan nasional, kontribusinya terhadap kehidupan masyarakat Papua sangat besar, terutama saat ia menjabat sebagai Gubernur Papua ke-4. Salah satu momen bersejarah yang dikenang adalah keikutsertaannya dalam Konferensi Malino pada tahun 1946. Sejak usia muda, Kaisiepo telah antusias dalam gerakan kemerdekaan Republik Indonesia. Pada masa pendudukan Belanda, Kaisiepo bersama rekan-rekannya berjuang untuk menyatukan wilayah Irian dengan Indonesia. Ia menentang keras pemerintahan Belanda dan bahkan mengusulkan perubahan nama sekolah dari Papua Bestuurschool menjadi Irian Bestuurschool, sebagai simbol semangat persatuan dan perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Kaisiepo juga terlibat dalam peristiwa penting seperti proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan pembentukan Partai Indonesia Merdeka. Sebagai perwakilan dari Irian, ia menghadiri Konferensi Malino 1946 dan menyuarakan aspirasinya agar nama Papua diganti menjadi Irian. Meskipun ditahan oleh Belanda selama periode tertentu, semangatnya tidak pernah padam. Pada tahun 1971, ia bahkan mendirikan Partai Politik Irian dengan misi untuk menyatukan wilayah Nugini dengan Indonesia. Frans Kaisiepo menghembuskan nafas terakhirnya pada 10 April 1979 dan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih di Biak. Perjalanan hidupnya, mulai dari masa sekolah hingga perjuangannya dalam memperjuangkan persatuan Papua dengan Indonesia, merupakan warisan berharga yang patut diingat oleh generasi selanjutnya.