Pelatihan Tata Boga untuk Penyandang Disabilitas: Upaya Pemberdayaan dan Solusi Masalah

Pelatihan tata boga untuk penyandang disabilitas merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memberdayakan mereka agar dapat mandiri secara ekonomi. Surabaya Hotel School (SHS) bekerja sama dengan Balan Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) Kabupaten Temanggung menyelenggarakan pelatihan ini selama lima hari di Aula Balai Kartini BBRSPI Temanggung. Dalam pelatihan ini, mereka diajarkan pembuatan beberapa jenis kue lebaran seperti kastangel nastar, cookies kacang, cookies cokelat, dan lain sebagainya. Bagus Supomo, Eksekutif Direktur SHS, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan BBRSPDI agar mereka dapat mandiri. Selain itu, pelatihan ini juga memberikan kesempatan bagi mentor dan penerima manfaat untuk mengembangkan keterampilan mereka dalam bidang tata boga. Dengan adanya keterampilan ini, mereka diharapkan dapat menciptakan peluang ekonomi sendiri. Jika mereka mengalami kesulitan dalam pemasaran produk, SHS juga siap membantu dengan mempromosikan dan menjual produk mereka melalui Sentra Kreasi Atensi (SKA) yang mereka kelola. Upaya pemerintah ini merupakan solusi untuk mengatasi masalah keterbatasan ekonomi yang dialami oleh penyandang disabilitas. Dengan memberikan pelatihan tata boga, pemerintah memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan keterampilan dan menciptakan peluang usaha sendiri. Diharapkan, dengan adanya keterampilan ini, mereka dapat mandiri secara ekonomi dan tidak lagi bergantung pada bantuan sosial. Pemerintah melakukan upaya ini karena mereka menyadari bahwa penyandang disabilitas juga memiliki potensi dan hak yang sama untuk mandiri secara ekonomi. Dengan memberikan pelatihan tata boga, pemerintah memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan keterampilan dan menciptakan peluang usaha sendiri. Selain itu, upaya ini juga merupakan bentuk inklusi sosial, di mana penyandang disabilitas diberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi dan masyarakat. Dalam kesimpulan, pelatihan tata boga untuk penyandang disabilitas merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memberdayakan mereka agar dapat mandiri secara ekonomi. Upaya ini merupakan solusi untuk mengatasi masalah keterbatasan ekonomi yang dialami oleh penyandang disabilitas. Pemerintah melakukan upaya ini karena mereka menyadari bahwa penyandang disabilitas juga memiliki potensi dan hak yang sama untuk mandiri secara ekonomi. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan mereka dapat mengembangkan keterampilan dan menciptakan peluang usaha sendiri.