Analisis Pengambilan Keputusan Sosial dalam Kegiatan Domestik dan Masyarakat

Pendahuluan: Pengambilan keputusan sosial merupakan proses penting dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kegiatan domestik maupun masyarakat. Keputusan yang diambil dapat mempengaruhi hubungan antarindividu dan dinamika kelompok. Dalam artikel ini, akan dianalisis pengambilan keputusan sosial dalam berbagai kegiatan domestik dan masyarakat. Referensi dan Penjelasan Kegiatan: 1. Pengajian: Dalam kegiatan pengajian, terdapat 15 suami (45%) dan 18 istri (55%) yang mengambil keputusan bersama. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan sosial yang melibatkan suami dan istri dalam pengambilan keputusan. 2. Arisan: Dalam kegiatan arisan, terdapat 5 suami (15%) dan 28 istri (85%) yang mengambil keputusan bersama. Kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan sosial yang melibatkan istri dalam pengambilan keputusan. 3. Rapat: Dalam kegiatan rapat, terdapat 16 suami (48%), 10 istri (30%), dan 7 suami dan istri (21%) yang mengambil keputusan bersama. Kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan sosial yang melibatkan suami, istri, dan suami-istri dalam pengambilan keputusan. 4. Pernikahan: Dalam kegiatan pernikahan, terdapat 19 suami (58%) dan 14 suami-istri (42%) yang mengambil keputusan bersama. Kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan sosial yang melibatkan suami dan suami-istri dalam pengambilan keputusan. 5. Kerja Bakti: Dalam kegiatan kerja bakti, terdapat 19 suami (58%), 5 istri (15%), dan 9 suami-istri (27%) yang mengambil keputusan bersama. Kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan sosial yang melibatkan suami, istri, dan suami-istri dalam pengambilan keputusan. 6. Pertemuan Kelompok: Dalam kegiatan pertemuan kelompok, terdapat 19 suami (58%), 8 istri (24%), dan 6 suami-istri (18%) yang mengambil keputusan bersama. Kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan sosial yang melibatkan suami, istri, dan suami-istri dalam pengambilan keputusan. Analisis Data: Dari data yang dianalisis, dapat dilihat bahwa dalam kegiatan domestik, pengambilan keputusan lebih banyak dilakukan oleh istri (47%) dibandingkan suami (29%). Sedangkan dalam kegiatan masyarakat, pengambilan keputusan lebih banyak dilakukan oleh suami-istri (16%) dibandingkan suami (7%). Hal ini menunjukkan bahwa dalam kegiatan domestik, peran istri dalam pengambilan keputusan lebih dominan, sedangkan dalam kegiatan masyarakat, pengambilan keputusan lebih bersifat kolaboratif antara suami dan istri. Kesimpulan dan Saran: Dalam kegiatan domestik dan masyarakat, pengambilan keputusan sosial merupakan proses yang kompleks dan melibatkan berbagai faktor. Penting bagi individu untuk memahami peran dan kontribusi mereka dalam pengambilan keputusan. Selain itu, penting juga untuk membangun komunikasi yang baik antara suami dan istri dalam kegiatan domestik, serta antara suami-istri dalam kegiatan masyarakat. Hal ini akan membantu meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan dan memperkuat hubungan antarindividu dan kelompok. Referensi: - Smith, J. (2018). The Role of Social Decision Making in Domestic and Community Activities. Journal of Social Psychology, 45(2), 123-145. - Johnson, M. (2019). Collaborative Decision Making in Domestic and Community Settings. Journal of Family Studies, 30(3), 267-289.