Kandungan Senyawa Metabolit Sekunder dan Aktivitas Antioksidan Biji Sacha Inchi (Plukenetia volubilis L.) pada Berbagai Ketinggian Lahan Tanam

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kandungan senyawa metabolit sekunder dan aktivitas antioksidan biji Sacha Inchi (Plukenetia volubilis L.) pada berbagai ketinggian lahan tanam. Sacha Inchi merupakan tanaman dalam keluarga kacang-kacangan yang tumbuh di wilayah Andes Amerika Selatan. Tanaman ini dikenal dengan potensi antioksidannya yang tinggi, karena mengandung senyawa metabolit sekunder terutama flavonoid. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor, yaitu variasi ketinggian lahan tanam (100 mdpl, 400 mdpl, dan 1000 mdpl) dan variasi pelarut (etanol 96%, n-heksana, dan etil asetat). Pengujian dilakukan dengan menganalisis kandungan senyawa metabolit sekunder, aktivitas antioksidan terhadap DPPH dan ABTS, serta prediksi gugus fungsi pada ekstrak biji Sacha Inchi. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa biji Sacha Inchi mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin, dan tannin. Kandungan senyawa ini bervariasi tergantung pada interaksi antara pelarut dan ketinggian lahan tanam. Pengujian aktivitas antioksidan terhadap DPPH menunjukkan bahwa ketinggian lahan tanam 400 mdpl memberikan hasil yang paling optimal dalam meredam radikal bebas, dengan nilai IC50 sebesar 60,91 ppm. Pada ketinggian 100 mdpl, nilai IC50 adalah 27,64 ppm, sedangkan pada ketinggian 1000 mdpl, nilai IC50 adalah 16,39 ppm. Pengujian aktivitas antioksidan terhadap ABTS juga menunjukkan hasil yang serupa. Ketinggian lahan tanam 400 mdpl memberikan hasil yang paling optimal dalam meredam radikal bebas, dengan nilai IC50 sebesar 38,39 ppm. Pada ketinggian 100 mdpl, nilai IC50 adalah 10,59 ppm, sedangkan pada ketinggian 1000 mdpl, nilai IC50 adalah 15,45 ppm. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa biji Sacha Inchi memiliki potensi antioksidan yang tinggi, terutama pada ketinggian lahan tanam 400 mdpl. Selain itu, analisis gugus fungsi juga mengindikasikan adanya senyawa alkaloid, flavonoid, dan tanin pada biji Sacha Inchi. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang potensi biji Sacha Inchi sebagai sumber senyawa metabolit sekunder dan antioksidan. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan produk-produk berbasis Sacha Inchi yang memiliki manfaat kesehatan dan antioksidan yang tinggi.