Kisah Putri Teja Tirmala dan Sang Prabu

Long, long ago, when the gods and goddesses used to mingle in the affairs of mortals there was a small Kingdom on the slope of mount Wayang lin West Java. The King, named Sang Praby.was a wise man He had an only daughter, called Princess Teja Tirmala, who was famous for her beauty but she was not married. One day Sang Prabu made up his mind to settle the matter by a show of strength. After that, Prince of Blambangan, mamed Raden Begawan had won the competition the wicked fairy. Princess Segara fell in love with Raden Begawan and used magic power to render him unconscious and he forgot his wedding. When Sang Prabu was searching Raden Begawan saw him and soon realized that he had been enchanted by the wicked fairy. The fairy could not accept this.so she killed Raden Begawan When Princess Teja Mirmala heard this, she was very sad. So a nice fairy took her to the Kahyangan Terjemahan dalam Bahasa Indonesia: Dahulu kala, ketika para dewa dan dewi masih ikut campur dalam urusan manusia, ada sebuah Kerajaan kecil di lereng Gunung Wayang di Jawa Barat. Raja, yang bernama Sang Praby, adalah seorang yang bijaksana. Dia memiliki seorang putri tunggal, yang bernama Putri Teja Tirmala, yang terkenal karena kecantikannya tetapi belum menikah. Suatu hari, Sang Prabu memutuskan untuk menyelesaikan masalah ini dengan pertunjukan kekuatan. Setelah itu, Pangeran Blambangan, yang bernama Raden Begawan, memenangkan kompetisi melawan peri jahat. Putri Segara jatuh cinta pada Raden Begawan dan menggunakan kekuatan sihir untuk membuatnya tidak sadar dan dia lupa tentang pernikahannya. Ketika Sang Prabu mencari Raden Begawan, dia melihatnya dan segera menyadari bahwa dia telah dikutuk oleh peri jahat. Peri tersebut tidak bisa menerima hal ini, jadi dia membunuh Raden Begawan. Ketika Putri Teja Mirmala mendengar ini, dia sangat sedih. Maka, seorang peri baik membawanya ke Kahyangan. Jumlah karakter yang ditemukan dalam cerita ini adalah 6, yaitu Sang Prabu, Princess Teja Tirmala, Prince of Blambangan, Raden Begawan, Princess Segara, dan peri jahat. Peri jahat menggunakan sihirnya untuk membuat Raden Begawan tidak sadar karena dia jatuh cinta padanya dan ingin menjaga dia untuk dirinya sendiri. Kata yang digarisbawahi dalam kalimat tersebut mengacu pada Putri Teja Tirmala. Mengapa peri jahat menggunakan sihirnya untuk membuat Raden Begawan tidak sadar?