Pangeran Hidayatullah dan Perdagangan di Banjar

Pada abad ke-17, Pangeran Hidayatullah, yang merupakan raja Banjar, menghadapi tantangan besar dalam mengelola ekonomi kerajaannya. Pada saat itu, Belanda telah memonopoli perdagangan lada, rotan, dan hasil tambang seperti emas dan intan. Hal ini sangat merugikan rakyat dan pedagang Banjar, karena mereka tidak dapat bersaing dengan monopoli perdagangan Belanda. Untuk mengatasi masalah ini, Pangeran Hidayatullah mengambil langkah-langkah untuk mempermudah akses Belanda ke daerah-daerah pertambangan mereka. Ia mengurangi beban pajak dan kewajiban kerja rodi, yang membantu mengurangi beban ekonomi rakyat. Dengan melakukan ini, ia berharap dapat mempromosikan perdagangan dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Meskipun upayanya, monopoli perdagangan Belanda tetap menjadi tantangan besar bagi kerajaan Banjar. Namun, Pangeran Hidayatullah tetap berusaha untuk menemukan cara agar rakyatnya dapat berkembang dan menghadapi tantangan tersebut dengan cara yang positif.