Pengaruh Work-Life Balance, Kompensasi, dan Stress Kerja terhadap Kepuasan Kerja dengan Keterlibatan Kerja sebagai Variabel Intervening

Pendahuluan: Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, kepuasan kerja menjadi faktor penting dalam mempertahankan karyawan yang berkualitas. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja, termasuk work-life balance, kompensasi, dan tingkat stres kerja. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi pengaruh dari ketiga faktor ini terhadap kepuasan kerja, dengan mempertimbangkan keterlibatan kerja sebagai variabel intervening. Work-Life Balance: Work-life balance merujuk pada sejauh mana seseorang dapat mengatur waktu dan energi antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka. Ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat menyebabkan stres dan ketidakpuasan kerja. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung work-life balance bagi karyawan mereka. Kompensasi: Kompensasi yang adil dan memadai juga merupakan faktor penting dalam kepuasan kerja. Karyawan yang merasa bahwa mereka dihargai dan diberi imbalan yang sesuai untuk kontribusi mereka cenderung lebih puas dengan pekerjaan mereka. Oleh karena itu, organisasi perlu memastikan bahwa sistem kompensasi mereka adil dan transparan. Stress Kerja: Stres kerja dapat memiliki dampak negatif pada kepuasan kerja. Tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental, serta mengurangi motivasi dan produktivitas. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk mengelola stres kerja dengan memberikan dukungan dan sumber daya yang diperlukan kepada karyawan. Keterlibatan Kerja: Keterlibatan kerja merujuk pada sejauh mana karyawan merasa terhubung dengan pekerjaan mereka dan merasa memiliki arti dalam pekerjaan mereka. Keterlibatan kerja dapat berfungsi sebagai variabel intervening antara work-life balance, kompensasi, dan stres kerja dengan kepuasan kerja. Karyawan yang merasa terlibat dalam pekerjaan mereka cenderung lebih puas dengan pekerjaan mereka. Kesimpulan: Dalam artikel ini, kita telah membahas pengaruh work-life balance, kompensasi, dan stress kerja terhadap kepuasan kerja, dengan mempertimbangkan keterlibatan kerja sebagai variabel intervening. Penting bagi organisasi untuk memperhatikan faktor-faktor ini dalam upaya meningkatkan kepuasan kerja karyawan mereka. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung work-life balance, memberikan kompensasi yang adil, mengelola stres kerja, dan meningkatkan keterlibatan kerja, organisasi dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan karyawan merasa puas dan terlibat dalam pekerjaan mereka.