Proses Adaptasi dalam Pembentukan Pengetahuan Menurut Piaget

Belajar menurut Piaget adalah suatu proses perubahan konsep yang terjadi pada individu. Dalam proses ini, peserta didik terus-menerus membangun konsep baru melalui asimilasi dan akomodasi skema mereka. Belajar bukanlah hasil dari perubahan, tetapi merupakan perubahan itu sendiri. Perubahan ini meliputi penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap nilai/karakter, dan penggunaan pengetahuan dalam kehidupan sosial. Salah satu konsep penting dalam teori Piaget adalah skema atau skemata. Skema merupakan struktur mental atau kognitif yang digunakan individu untuk beradaptasi dan mengkoordinasi lingkungan sekitarnya. Setiap individu memiliki skema dan skemata yang terbentuk melalui interaksi dengan lingkungan. Skema tidak dapat dilihat atau memiliki bentuk fisik, tetapi merupakan konstruksi mental individu yang dapat berupa konsep atau kategori. Skema seseorang akan terus berkembang seiring dengan pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Sebagai contoh, seorang peserta didik yang memiliki skema bahwa semua anggota kelompok amfibi memiliki kaki, seperti katak dan salamander. Namun, ketika peserta didik tersebut diminta untuk menentukan apakah sesilia termasuk amfibi, mereka akan menyadari bahwa sesilia bukanlah amfibi. Dalam pembentukan pengetahuan, individu tidak hanya meniru apa yang ada di lingkungan, tetapi juga melalui proses adaptasi dari fenomena-fenomena yang mereka temui. Proses adaptasi ini melibatkan penyesuaian skema, penggantian skema, atau penyempurnaan skema. Dengan demikian, pembentukan pengetahuan merupakan hasil dari proses adaptasi yang terus-menerus. Dalam kesimpulan, proses adaptasi dalam pembentukan pengetahuan menurut Piaget melibatkan asimilasi dan akomodasi skema. Individu terus-menerus membangun konsep baru melalui proses ini. Skema individu berkembang seiring dengan pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Pembentukan pengetahuan bukanlah hasil dari perubahan, tetapi merupakan perubahan itu sendiri.