Perbedaan Rumusan Dasar Negara pada Piagam Jakarta dengan Naskah Konstitusi yang Disahkan PPKI Menjadi UUD RI

Piagam Jakarta dan Naskah Konstitusi yang Disahkan PPKI menjadi UUD RI adalah dua dokumen penting dalam sejarah Indonesia yang menetapkan dasar negara. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan negara yang adil dan merdeka, terdapat perbedaan signifikan dalam rumusan dasar negara yang tercantum dalam kedua dokumen tersebut. Pertama, Piagam Jakarta, yang ditandatangani pada tanggal 22 Juni 1945, menetapkan dasar negara Indonesia sebagai negara yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini tercermin dalam Pembukaan Piagam Jakarta yang menyatakan bahwa "Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal itu dilakukan oleh kita sendiri dan atas kekuatan sendiri." Dalam rumusan dasar negara ini, agama memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk identitas dan nilai-nilai Indonesia. Di sisi lain, Naskah Konstitusi yang Disahkan PPKI menjadi UUD RI pada tanggal 18 Agustus 1945, mengubah rumusan dasar negara menjadi Pancasila. Pancasila, yang terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menjadi dasar negara Indonesia yang baru. Perubahan ini dilakukan untuk mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, serta mengakomodasi keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia. Perbedaan lainnya antara Piagam Jakarta dan Naskah Konstitusi yang Disahkan PPKI menjadi UUD RI terletak pada pengaturan kekuasaan negara. Piagam Jakarta menetapkan sistem pemerintahan presidensial, di mana presiden memiliki kekuasaan eksekutif yang kuat. Sementara itu, Naskah Konstitusi yang Disahkan PPKI menjadi UUD RI mengadopsi sistem pemerintahan parlementer, di mana kekuasaan eksekutif terletak pada perdana menteri dan kabinetnya. Perubahan ini dilakukan untuk menciptakan sistem pemerintahan yang lebih demokratis dan menghindari konsentrasi kekuasaan pada satu individu. Dalam kesimpulan, perbedaan rumusan dasar negara antara Piagam Jakarta dan Naskah Konstitusi yang Disahkan PPKI menjadi UUD RI terletak pada pengakuan agama sebagai dasar negara dalam Piagam Jakarta dan pengadopsian Pancasila sebagai dasar negara dalam UUD RI, serta perbedaan dalam sistem pemerintahan. Meskipun terdapat perbedaan ini, kedua dokumen tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan negara yang adil dan merdeka.