Metode Istinbat dalam Fatwa Ifta tentang Aborsi Akibat Pemerkosaa

Metode istinbat dalam fatwa ifta tentang aborsi akibat pemerkosaan yang dikeluarkan pada tanggal 30 Oktober 2013 adalah dengan menggunakan metode mahalil ifta. Lembaga ini menjadikan Alquran sebagai sumber utama dalam fatwa ini. Selain itu, lembaga ini juga mengkaji fatwa-fatwa madzhab terdahulu untuk menentukan kebolehannya dan keharamannya. Dalam proses ini, lembaga ini memperhatikan dan mengkaji fatwa dari Liga Muslim Dunia yang berpusat di Mekah. Metode mahalil ifta adalah pendekatan yang digunakan oleh lembaga ini untuk mengeluarkan fatwa. Pendekatan ini melibatkan penggunaan berbagai sumber hukum Islam, termasuk Alquran, Hadis, Ijma' (konsensus ulama), dan Qiyas (analogi). Dengan menggunakan metode ini, lembaga ini berusaha untuk mengeluarkan fatwa yang sesuai dengan ajaran Islam dan relevan dengan situasi yang dihadapi oleh umat. Dalam mengkaji fatwa-fatwa madzhab terdahulu, lembaga ini berusaha untuk memahami pandangan-pandangan yang berbeda mengenai aborsi akibat pemerkosaan. Dengan mempertimbangkan berbagai pandangan ini, lembaga ini berusaha untuk mengeluarkan fatwa yang seimbang dan adil. Selain itu, dengan mengkaji fatwa dari Liga Muslim Dunia, lembaga ini berusaha untuk memastikan bahwa fatwa yang dikeluarkan sesuai dengan pandangan umum dalam komunitas Muslim. Dengan menggunakan metode mahalil ifta, lembaga ini berusaha untuk mengeluarkan fatwa yang berdasarkan pada ajaran Islam dan relevan dengan situasi yang dihadapi oleh umat. Dengan mengkaji fatwa-fatwa madzhab terdahulu dan mempertimbangkan pandangan dari Liga Muslim Dunia, lembaga ini berusaha untuk mengeluarkan fatwa yang seimbang dan adil.