Reaksi Endoterm: Mengapa Entalpi Awal Lebih Kecil daripada Entalpi Akhir?

Reaksi endoterm adalah jenis reaksi kimia di mana entalpi awal lebih kecil daripada entalpi akhir. Ini berarti bahwa reaksi ini menyerap kalor dari lingkungan sekitarnya. Dalam reaksi endoterm, energi termal ditransfer dari lingkungan ke sistem, sehingga suhu sistem meningkat. Pernyataan yang benar tentang reaksi endoterm adalah bahwa entalpi awal lebih kecil daripada entalpi akhir dan $\Delta H\gt 0$. Ini berarti bahwa reaksi endoterm memiliki perubahan entalpi positif, yang menunjukkan penyerapan kalor. Salah satu contoh peristiwa endoterm adalah fotosintesis. Dalam proses ini, tanaman menggunakan energi matahari untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa dan oksigen. Proses ini membutuhkan energi, sehingga termasuk dalam reaksi endoterm. Namun, bukan semua peristiwa yang membutuhkan energi adalah endoterm. Misalnya, proses pencairan es batu juga membutuhkan energi untuk mengubah es menjadi air, tetapi ini bukanlah reaksi endoterm. Proses ini termasuk dalam reaksi eksoterm, di mana entalpi awal lebih besar daripada entalpi akhir. Suatu campuran pereaksi di dalam tabung reaksi dapat menyebabkan tabung tersebut menjadi panas jika dipegang. Hal ini menunjukkan bahwa entalpi pereaksi bertambah. Ketika reaksi terjadi, energi dilepaskan dan diserap oleh tabung, sehingga suhu tabung meningkat. Dalam persamaan termokimia $M(s)+N(aq)\rightarrow X(aq)\Delta H=-akJ/mol$, reaksi bersifat endotermis karena entalpi akhir sistem lebih tinggi daripada entalpi awal sistem. Ini berarti bahwa reaksi ini menyerap kalor sebesar a kJ. Entalpi pengatoman standar suatu senyawa dapat dihitung dengan menggunakan persamaan reaksi yang tepat. Misalnya, dalam reaksi $C(s)+O_{2}(g)\rightarrow CO_{2}(g)$, entalpi pengatoman standar karbon dioksida dapat dihitung. Dalam tabel yang diberikan, gelas reaksi nomor 3 dan 4 menunjukkan reaksi eksoterm. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan suhu setelah reaksi terjadi. Reaksi eksoterm adalah jenis reaksi kimia di mana entalpi awal lebih besar daripada entalpi akhir, sehingga energi dilepaskan ke lingkungan sekitarnya. Dalam kesimpulan, reaksi endoterm adalah reaksi kimia di mana entalpi awal lebih kecil daripada entalpi akhir. Reaksi ini menyerap kalor dari lingkungan sekitarnya. Pada saat yang sama, reaksi eksoterm adalah reaksi di mana entalpi awal lebih besar daripada entalpi akhir, sehingga energi dilepaskan ke lingkungan sekitarnya. Memahami perbedaan antara reaksi endoterm dan eksoterm penting dalam memahami dunia kimia dan proses yang terjadi di dalamnya.