Perubahan dari Tidak Bisa Menjadi Bisa: Perspektif Behavioristik dalam Proses Belajar

Teori behavioristik adalah salah satu teori dalam psikologi belajar yang menjelaskan tentang perubahan tingkah laku manusia. Teori ini berfokus pada bagaimana tingkah laku dapat dipengaruhi oleh rangsangan eksternal dan bagaimana belajar dapat mengubah tingkah laku seseorang. Dalam konteks kegiatan di UTD PMI, teori behavioristik dapat memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana seseorang dapat mengubah dirinya dari tidak bisa menjadi bisa. Dalam teori behavioristik, perubahan tingkah laku terjadi melalui proses pembentukan dan penguatan. Proses pembentukan melibatkan pemberian rangsangan atau stimulus yang dapat merangsang respons tertentu. Misalnya, jika seseorang ingin belajar bermain piano, maka dia perlu diberikan pelajaran dan latihan yang terstruktur. Proses penguatan melibatkan pemberian hadiah atau hukuman setelah respons yang diinginkan atau tidak diinginkan. Dalam konteks belajar piano, hadiah dapat berupa pujian atau pengakuan atas kemajuan yang dicapai, sedangkan hukuman dapat berupa kritik atau umpan balik negatif atas kesalahan yang dilakukan. Dalam kegiatan di UTD PMI, teori behavioristik dapat diterapkan dalam berbagai aspek. Misalnya, jika seseorang ingin belajar menjadi relawan PMI yang kompeten, dia perlu diberikan pelatihan dan bimbingan yang tepat. Pelatihan ini akan memberikan rangsangan yang diperlukan untuk mengubah tingkah laku seseorang menjadi lebih kompeten dalam melakukan tugas-tugas relawan PMI. Selain itu, penguatan positif seperti pengakuan atas kontribusi yang diberikan atau penghargaan atas prestasi yang dicapai juga dapat menjadi motivasi bagi seseorang untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuannya. Namun, penting untuk diingat bahwa teori behavioristik bukanlah satu-satunya teori yang relevan dalam proses belajar. Ada juga teori kognitif yang menekankan pentingnya pemahaman dan pengolahan informasi dalam belajar. Dalam konteks kegiatan di UTD PMI, teori kognitif dapat memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana seseorang dapat mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip PMI dan menerapkannya dalam tugas-tugas relawan. Dalam kesimpulan, teori behavioristik dapat memberikan perspektif yang berharga dalam memahami proses perubahan dari tidak bisa menjadi bisa. Dalam konteks kegiatan di UTD PMI, teori ini dapat diterapkan dalam berbagai aspek untuk membantu seseorang mengembangkan kemampuan dan kompetensi dalam menjadi relawan PMI yang efektif. Namun, penting juga untuk mengakui bahwa teori behavioristik bukanlah satu-satunya teori yang relevan dalam proses belajar, dan teori kognitif juga memiliki peran yang penting dalam pengembangan pemahaman dan pengolahan informasi.