Puncak Impian: Pengalaman Pertama Menyaksikan Hatsu Hinode di Gunung Fuji

Pada bulan Juli 2016, langkah kaki saya membawa ke sebuah petualangan yang tak terlupakan di Jepang, negeri matahari terbit. Perjalanan ini dimulai dengan sebuah penerbangan menuju Tokyo Barat, di mana saya akan menginap di rumah Sakura, seorang teman lama dari masa sekolah menengah. Rumah Sakura adalah sebuah mahakarya tradisional Jepang, dengan kebun hijau yang luas dan pasir yang indah, serta bangunan kayu yang menambah keunikan. Minggu pagi yang cerah, saya memulai ekspedisi ke Gunung Fuji, simbol kebanggaan dan keindahan alam Jepang. Di Prefektur Shizuoka, saya bertemu dengan Yamato, pemandu yang ramah dan berpengalaman. Sebelum memulai pendakian, kami menyantap sushi yang lezat, sebuah sarapan yang sempurna untuk mengisi energi. Pukul sembilan pagi, kami memeriksa perlengkapan kami, memastikan tidak ada yang tertinggal. Ketika saya menatap keindahan yang terhampar di kaki gunung, kata-kata terasa hilang. Yamato tersenyum dan berkata, "Kore wa subarashii desu," sebuah pujian untuk keajaiban alam yang kami saksikan. Saya hanya bisa mengangguk dan menjawab, "Hai, sō desu," mengakui bahwa ini adalah pemandangan yang luar biasa. Pendakian yang panjang dan melelahkan terbayar lunas saat kami mencapai puncak. Saya tak bisa menyembunyikan kegembiraan saya dan berteriak penuh sukacita, mengucap syukur atas kehidupan yang indah ini. Kami menikmati pemandangan yang menakjubkan dari puncak dan menantikan fajar keesokan harinya. Hari itu adalah Hatsu Hinode, pengalaman pertama saya menyaksikan matahari terbit dari Gunung Fuji, sebuah momen yang akan selalu terpahat dalam ingatan. Dengan berkah dari Gunung Fuji, kami, para pelancong, dan Yamato kembali ke rumah, membawa pulang kenangan yang bahagia dan tak terlupakan. Perjalanan ini bukan hanya tentang mencapai puncak, tetapi juga tentang persahabatan, keindahan alam, dan momen-momen kecil yang menginspirasi rasa syukur atas kehidupan.