Jalan Rusak, Keadilan Terabaikan **

** Jalan merupakan urat nadi perekonomian dan kehidupan sosial suatu bangsa. Jalan yang baik dan mulus menjamin kelancaran transportasi, meningkatkan efisiensi waktu dan biaya, serta membuka aksesibilitas bagi masyarakat. Namun, realita di lapangan menunjukkan bahwa kondisi jalan di banyak wilayah di Indonesia masih memprihatinkan. Jalan rusak, berlubang, dan berdebu menjadi pemandangan yang biasa kita jumpai. Kerusakan jalan bukan hanya masalah estetika, tetapi juga berdampak serius bagi berbagai aspek kehidupan. Bagi pengguna jalan, jalan rusak dapat menyebabkan kecelakaan, kerusakan kendaraan, dan kerugian materiil. Bagi pengusaha, jalan rusak menghambat distribusi barang dan jasa, meningkatkan biaya operasional, dan menurunkan daya saing. Bagi pemerintah, jalan rusak menjadi beban anggaran yang besar untuk perbaikan dan pemeliharaan. Kondisi ini menunjukkan bahwa ada kegagalan dalam sistem pengelolaan infrastruktur jalan. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kerusakan jalan antara lain kurangnya anggaran untuk pemeliharaan, kualitas material yang rendah, dan kurangnya pengawasan terhadap proyek pembangunan jalan. Oleh karena itu, kita perlu mendesak pemerintah untuk lebih serius dalam menangani masalah kerusakan jalan. Prioritaskan anggaran untuk pemeliharaan jalan, gunakan material berkualitas tinggi, dan tingkatkan pengawasan terhadap proyek pembangunan jalan. Selain itu, masyarakat juga memiliki peran penting dalam menjaga kondisi jalan. Hindari perilaku yang merusak jalan, seperti membuang sampah sembarangan, dan melaporkan kerusakan jalan kepada pihak berwenang. Jalan yang baik adalah hak setiap warga negara. Mari kita bersama-sama memperjuangkan keadilan dan keselamatan dengan menuntut perbaikan jalan yang rusak. Jalan yang baik akan membuka peluang bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa.