Cara Bertindak Ekonomis: Skala Prioritas dan Literasi

Setelah memahami kebutuhan dan keinginan, Anda akan menemukan adanya ketimpangan antara kebutuhan dan keinginan. Kondisi ini menunjukkan ketika manusia tidak memiliki cukup sumber daya untuk memenuhi semua kebutuhan mereka, dan disebut dengan kelangkaan. Jumlah kebutuhan manusia menawarkan solusi untuk berbagai masalah atau tindakan ekonomi rasional, yang menuntun Anda untuk menentukan prioritas agar dapat meminimalkan biaya dan memberikan keuntungan. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), prioritas adalah mendahulukan dan mengutamakan sesuatu daripada yang lain. Ketika menyusun skala prioritas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, termasuk kemampuan finansial (tingkat pendapatan) dan status sosial (kedudukan secara sosial). Secara sosiologis, individu berada pada posisi sosial tertentu yang ditentukan berdasarkan profesi dan kelas sosial. Misalnya, si A seorang fotografer dan si B seorang penulis. Perbedaan profesi ini akan memengaruhi cara individu menentukan prioritas kebutuhan mereka. Berdasarkan kelas sosial, prioritas kebutuhan seorang direktur perusahaan tentu berbeda dengan prioritas seorang karyawan. Dalam hal ini, lingkungan dipahami sebagai lingkungan sosial dan ekonomi. Misalnya, lingkungan sosial dapat mempengaruhi cara individu menentukan prioritas kebutuhan mereka, sementara lingkungan ekonomi dapat mempengaruhi kemampuan finansial mereka untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Secara keseluruhan, memahami skala prioritas dan literasi ekonomi adalah keterampilan penting untuk bertindak ekonomi secara rasional dan mengelola kebutuhan dan keinginan Anda dengan efektif. Dengan memahami faktor-faktor seperti kemampuan finansial dan status sosial, Anda dapat menentukan prioritas yang sesuai dengan situasi Anda dan membuat keputusan yang bijaksana tentang pengeluaran Anda.