Analisis Perjanjian Lausanne dan Implikasinya terhadap Hubungan Arab Saudi-Turki

4 (281 suara)

Perjanjian Lausanne, yang ditandatangani pada tahun 1923, merupakan tonggak penting dalam sejarah modern Turki dan Timur Tengah. Perjanjian ini tidak hanya menetapkan batas-batas Turki modern tetapi juga memiliki implikasi yang mendalam terhadap hubungan antara Turki dan Arab Saudi. Dalam artikel ini, kita akan menganalisis Perjanjian Lausanne dan implikasinya terhadap hubungan Arab Saudi-Turki.

Sejarah Singkat Perjanjian Lausanne

Perjanjian Lausanne ditandatangani pada 24 Juli 1923 antara Turki dan Sekutu Perang Dunia I. Perjanjian ini mengakhiri Perang Kemerdekaan Turki dan menetapkan batas-batas Turki modern. Perjanjian ini juga mengakhiri klaim Turki atas wilayah-wilayah Arab yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman.

Implikasi Perjanjian Lausanne terhadap Hubungan Turki-Arab Saudi

Perjanjian Lausanne memiliki implikasi yang signifikan terhadap hubungan Turki dan Arab Saudi. Pertama, perjanjian ini mengakhiri klaim Turki atas wilayah-wilayah Arab, termasuk wilayah yang sekarang menjadi Arab Saudi. Ini membuka jalan bagi pembentukan kerajaan Arab Saudi modern.

Kedua, perjanjian ini juga menciptakan ketegangan antara Turki dan Arab Saudi. Meskipun Turki secara resmi melepaskan klaimnya atas wilayah Arab, namun ada sejumlah pihak di Turki yang tetap merasa kehilangan atas wilayah-wilayah tersebut. Ini telah menjadi sumber konflik antara kedua negara.

Peran Perjanjian Lausanne dalam Politik Modern

Perjanjian Lausanne terus mempengaruhi hubungan Turki-Arab Saudi hingga hari ini. Misalnya, dalam beberapa tahun terakhir, Turki telah mencoba untuk memperluas pengaruhnya di Timur Tengah, termasuk di Arab Saudi. Ini telah menimbulkan kekhawatiran di Arab Saudi dan telah memperburuk hubungan antara kedua negara.

Kesimpulan

Perjanjian Lausanne adalah peristiwa penting dalam sejarah Turki dan Timur Tengah. Perjanjian ini tidak hanya menetapkan batas-batas Turki modern tetapi juga memiliki implikasi yang mendalam terhadap hubungan antara Turki dan Arab Saudi. Meskipun perjanjian ini ditandatangani hampir satu abad yang lalu, namun implikasinya masih terasa hingga hari ini.