Bayangan Hitam di Balik Senyum Alam **

** Matahari pagi menyinari dedaunan hijau, burung-burung berkicau riang, dan angin sepoi-sepoi membawa aroma tanah basah. Alam tersenyum, menawarkan keindahan yang menenangkan jiwa. Namun, di balik senyum itu, tersembunyi bayangan hitam yang perlahan mencengkeram keindahannya. Bayangan itu bernama polusi. Aku ingat saat kecil, sungai di belakang rumahku jernih dan airnya dingin. Kami sering bermain air, menangkap ikan kecil, dan menikmati kesejukannya. Kini, sungai itu berubah. Airnya keruh, berbau busuk, dan dipenuhi sampah. Ikan-ikan yang dulu berenang bebas kini menghilang. Polusi udara juga semakin terasa. Udara yang dulu segar kini terasa sesak, terkadang disertai bau menyengat. Pohon-pohon yang dulu rindang kini tampak layu, daunnya berwarna kecoklatan. Polusi bukan hanya merusak alam, tapi juga mengancam kesehatan kita. Penyakit pernapasan, alergi, dan kanker menjadi ancaman nyata. Kita semua bertanggung jawab atas polusi. Limbah pabrik, asap kendaraan, dan sampah plastik adalah contoh nyata dari perilaku manusia yang merusak lingkungan. Namun, masih ada harapan. Dengan kesadaran dan tindakan nyata, kita bisa mengurangi polusi. Mulai dari hal kecil, seperti mengurangi penggunaan plastik, memilah sampah, dan menggunakan transportasi umum. Kita harus ingat, alam adalah rumah kita. Jika kita terus mencemarinya, kita akan kehilangan keindahan dan keseimbangannya. Mari kita jaga alam, agar senyumnya tetap terpancar dan bayangan hitam polusi menghilang.