Erik ten Hag: Pelatih Underperform atau Korban Keadaan?

Erik ten Hag adalah seorang pelatih sepak bola yang saat ini menjabat sebagai pelatih kepala Ajax Amsterdam. Namun, sebelumnya, ia juga pernah menjadi bagian dari staf kepelatihan di klub-klub ternama seperti Bayern Munich dan FC Utrecht. Ten Hag lahir pada tanggal 2 Februari 1970 di Rijssen, Belanda. Awal karir Ten Hag dimulai sebagai seorang pemain sepak bola. Ia bermain sebagai gelandang tengah untuk beberapa klub Belanda seperti FC Twente dan De Graafschap. Namun, cedera yang serius mengakhiri karir sepak bola aktifnya dan membawanya ke dunia kepelatihan. Setelah pensiun sebagai pemain, Ten Hag memulai karir kepelatihannya di FC Twente sebagai asisten pelatih pada tahun 2002. Ia kemudian menjadi pelatih kepala di klub-klub Belanda seperti Go Ahead Eagles dan FC Utrecht sebelum akhirnya bergabung dengan Bayern Munich pada tahun 2013 sebagai pelatih tim cadangan. Prestasi Ten Hag sebagai pelatih tidak bisa diabaikan. Di FC Utrecht, ia berhasil membawa tim tersebut finis di posisi keempat dalam Eredivisie, yang merupakan prestasi tertinggi klub dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, ia juga membawa FC Utrecht mencapai final Piala KNVB pada tahun 2016. Namun, saat Ten Hag bergabung dengan Manchester United pada tahun 2016 sebagai asisten pelatih, ia dianggap sebagai pelatih underperform. Banyak yang menyalahkan Ten Hag atas hasil buruk yang dialami oleh Manchester United pada saat itu. Namun, apakah benar Ten Hag adalah penyebab utama dari performa buruk tim tersebut? Sebagai seorang pelatih, Ten Hag tentu memiliki tanggung jawab dalam mengelola tim dan mencapai hasil yang baik. Namun, penting untuk diingat bahwa ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi performa sebuah tim, termasuk keadaan internal klub, kebijakan manajemen, dan kualitas pemain yang ada. Dalam kasus Manchester United, klub tersebut sedang mengalami masa transisi setelah kepergian manajer legendaris mereka, Sir Alex Ferguson. Selain itu, ada juga masalah di dalam klub seperti perubahan kepemilikan dan kebijakan transfer yang tidak konsisten. Semua faktor ini dapat berdampak negatif pada performa tim, dan bukan hanya tanggung jawab Ten Hag sebagai pelatih. Dalam kesimpulan, Erik ten Hag adalah seorang pelatih yang memiliki prestasi yang mengesankan dalam karirnya. Meskipun ia dianggap sebagai pelatih underperform saat berada di Manchester United, penting untuk melihat konteks dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi performa sebuah tim. Ten Hag mungkin bukanlah penyebab utama dari performa buruk tim tersebut, melainkan korban dari keadaan yang tidak menguntungkan.