Gerakan Diversifikasi Pangan: Mengembalikan Kekayaan Pangan Lokal di Indonesi

Pendahuluan: Gerakan Diversifikasi Pangan adalah upaya yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi ketergantungan konsumsi beras dan meningkatkan konsumsi pangan lokal sebagai sumber karbohidrat lainnya. Dengan demikian, ini bertujuan untuk mengukuhkan ketahanan pangan dan mengeksplorasi kekayaan pangan lokal yang ada di seluruh negara. Bagian 1: Sejarah Gerakan Diversifikasi Pangan di Indonesia Pada akhir 80-an, proporsi beras semakin dominan mencapai 81,1%, sementara sisanya terdiri dari ubi kayu (10,02%) dan jagung (7,82%). Orde Baru lebih mendorong beras sebagai bahan pangan utama di seluruh Indonesia, sehingga makanan pokok lokal terabaikan. Namun, kini upaya mengembalikan keragaman pangan tengah dilakukan oleh pemerintah Gerakan Diversifikasi Pangan yang dipelopori oleh Kementerian Pertanian. Bagian 2: Tujuan Gerakan Diversifikasi Pangan Gerakan Diversifikasi Pangan bertujuan untuk mengurangi ketergantungan konsumsi beras dan meningkatkan konsumsi pangan lokal sebagai sumber karbohidrat lainnya. Dengan demikian, ini bertujuan untuk mengukuhkan ketahanan pangan dan mengeksplorasi kekayaan pangan lokal yang ada di seluruh negara. Selain itu, upaya ini juga diharapkan dapat menumbuhkan UMKM pangan sebagai pangan lokal. Bagian 3: Tantangan Gerakan Diversifikasi Pangan Namun, upaya ini tentu tidak mudah. Membalikkan persepsi masyarakat untuk mengganti beras dengan komoditas lain harus diikuti dengan kebijakan dan aksi kampanye yang masif. Pekerjaan rumah tangga lainnya dan pasokan bahan pangan nonberas harus bisa diandalkan. Pemerintah tidak bisa tiba-tiba memaksakan kebijakan diversifikasi pangan jika produksi pangan lokal, seperti umbi-umbian, di setiap wilayah belum bisa ditingkatkan. Ketersediaan bahan baku yang terbatas dan harga yang kurang kompetitif adalah beberapa tantangan yang harus diatasi oleh gerakan ini. Bagian 4: Manfaat Gerakan Diversifikasi Pangan Dengan mengembalikan keragaman pangan tengah, kita akan kembali meneguhkan bahwa bangsa ini memiliki kekayaan pangan yang besar, tidak hanya beras yang membuat kenyang. Selain itu, upaya ini juga diharapkan dapat menurunkan konsumsi beras dari 94,9 kg per kapita per tahun menjadi 85 kg per kapita per tahun pada 2024. Selain itu, upaya ini juga diharapkan dapat menumbuhkan UMKM pangan sebagai pangan lokal. Kesimpulan: Gerakan Diversifikasi Pangan adalah upaya yang sangat penting untuk mengembalikan kekayaan pangan lokal di Indonesia. Dengan mengurangi ketergantungan konsumsi beras dan meningkatkan konsumsi pangan lokal sebagai sumber karbohidrat lainnya, kita dapat mengukuhkan ketahanan pangan dan mengeksplorasi kekayaan pangan lokal yang ada di seluruh negara. Namun, upaya ini tentu tidak mudah dan membutuhkan kebijakan dan aksi kampanye yang masif serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat.