Bagaimana Ideologi Membentuk Identitas Nasional Rusia?

Ideologi telah memainkan peran penting dalam membentuk identitas nasional Rusia sepanjang sejarahnya. Dari mistisisme dan ortodoksi Slavia awal hingga komunisme era Soviet dan pasca-Soviet yang mencari identitas, ideologi-ideologi ini telah membentuk rasa menjadi orang Rusia.

Pengaruh Pemikiran Byzantium dan Slavia

Pada awal perkembangannya, identitas Rusia sangat dipengaruhi oleh Kekaisaran Byzantium. Adopsi Ortodoksi Timur pada abad ke-10 memiliki dampak yang mendalam pada budaya dan pandangan dunia Rusia. Gereja Ortodoks menyediakan kerangka kerja spiritual dan ideologis, yang mempromosikan konsep "Moskow sebagai Roma Ketiga," yang menyatakan Rusia sebagai pewaris sejati Kekristenan Ortodoks. Ideologi ini menanamkan rasa misi dan keunikan di antara orang-orang Rusia, memposisikan mereka sebagai pelindung iman sejati. Bersamaan dengan pengaruh Byzantium, gagasan pan-Slavia muncul pada abad ke-19, yang menekankan kesatuan budaya dan linguistik dari bangsa Slavia. Ideologi ini memperoleh daya tarik di Rusia, yang menganggap dirinya sebagai pelindung dan pemersatu bangsa Slavia. Pan-Slavisme semakin memperkuat rasa misi Rusia dan memberikan pembenaran ideologis untuk kebijakan luar negerinya, terutama di Balkan.

Kebangkitan Ideologi Komunis

Abad ke-20 menyaksikan kebangkitan ideologi komunis dan dampaknya yang mendalam pada identitas nasional Rusia. Setelah Revolusi Bolshevik tahun 1917, Marxisme-Leninisme menjadi ideologi resmi Uni Soviet, yang secara fundamental membentuk kembali tatanan sosial, politik, dan budaya Rusia. Komunisme Soviet, seperti yang dibayangkan oleh para pemimpin Bolshevik, bertujuan untuk menciptakan masyarakat tanpa kelas berdasarkan prinsip-prinsip internasionalisme dan solidaritas proletar. Identitas nasional Rusia harus tunduk pada identitas Soviet yang lebih luas, yang mencakup berbagai kelompok etnis dan budaya di dalam Uni Soviet. Ideologi komunis menanamkan rasa tujuan bersama dan solidaritas di antara orang-orang Soviet, terutama selama masa perang dan kesulitan ekonomi. Namun, hal itu juga mengakibatkan penindasan terhadap perbedaan budaya dan agama, karena rezim berusaha untuk menciptakan identitas Soviet yang homogen.

Mencari Identitas di Era Pasca-Soviet

Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 menyebabkan krisis identitas di Rusia. Kehilangan ideologi komunis dan negara Soviet menciptakan kekosongan ideologis yang memicu pencarian makna dan arah baru. Pada tahun-tahun awal pasca-Soviet, Rusia bereksperimen dengan ideologi dan identitas yang berbeda, mulai dari liberalisme dan demokrasi Barat hingga nasionalisme dan tradisionalisme. Kebangkitan kembali sentimen agama juga memainkan peran penting dalam membentuk identitas Rusia selama periode ini, dengan Gereja Ortodoks Rusia mendapatkan kembali pengaruh dan menjadi simbol persatuan dan tradisi nasional.

Peran Patriotisme dan Kebanggaan Nasional

Dalam beberapa tahun terakhir, patriotisme dan kebanggaan nasional telah muncul sebagai elemen inti dari identitas nasional Rusia. Dipimpin oleh pemerintah dan diperkuat oleh media yang dikendalikan negara, narasi patriotik ini menekankan sejarah, budaya, dan status Rusia sebagai kekuatan besar. Peringatan kemenangan dalam Perang Patriotik Hebat (Perang Dunia II) memainkan peran penting dalam membina kebanggaan nasional dan persatuan, yang menggambarkan Rusia sebagai pembela Eropa dari fasisme. Selain itu, penekanan pada nilai-nilai tradisional Rusia, seperti konservatisme sosial, Gereja Ortodoks, dan lembaga keluarga tradisional, telah menjadi semakin menonjol. Nilai-nilai ini sering dikontraskan dengan nilai-nilai Barat, yang dipandang sebagai dekaden dan mengancam identitas Rusia.

Singkatnya, identitas nasional Rusia telah dibentuk oleh perpaduan ideologi yang kompleks sepanjang sejarahnya. Dari pengaruh awal pemikiran Byzantium dan Slavia hingga dampak transformatif komunisme dan pencarian makna pasca-Soviet, ideologi-ideologi ini telah membentuk rasa menjadi orang Rusia. Saat ini, patriotisme, kebanggaan nasional, dan nilai-nilai tradisional memainkan peran penting dalam membentuk identitas Rusia, karena negara tersebut menegaskan kembali posisinya di panggung dunia dan bergulat dengan warisannya yang kompleks.