Perkembangan Kebudayaan dan Peradaban Islam pada Zaman Dinasti Bani Umayyah

Pada zaman Dinasti Bani Umayyah, kekuasaan Islam meluas ke berbagai daerah seperti Arabia, Irak, Spanyol, Afrika Utara, Suriah, Palestina, Semenanjung Arab, Pakistan, Turkmenistan, Persia, dan Afghanistan. Ekspansi ini menjadi cikal bakal perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam yang baru. Meskipun fokus utama Bani Umayyah adalah kebudayaan Arab, perhatian terhadap bahasa Arab dan tata bahasanya mulai diperhatikan oleh orang-orang non-Arab yang mulai mempelajari agama Islam. Pada masa ini, perhatian terhadap puisi Arab Jahiliyyah kembali muncul dan penyair-penyair baru mulai muncul, seperti Umar bin Abi Rabi'ah, Jamil Udhri, Qays bin al-Mulawwah, Laila Majnun al-Farazdac, Jarir, dan al-Akhtal. Selain itu, perhatian terhadap bidang tafsir, hadis, fikih, dan ilmu kalam juga mulai muncul, dengan munculnya nama-nama seperti Hasan al-Basri, Ibnu Shihab az-Zuhri, dan Wasil bin Atha. Kufah dan Basrah di Irak menjadi pusat kegiatan ilmiah pada masa ini. Selain mengubah bahasa administrasi, Abdul Malik juga mengubah mata uang yang digunakan di wilayah-wilayah yang dikuasai Islam. Mata uang Bizantium dan Persia seperti dinar dan dirham digantikan dengan mata uang yang dicetak oleh Abdul Malik sendiri, dengan menggunakan tulisan dan kata-kata Arab. Dinar terbuat dari emas dan dirham terbuat dari perak. Pada masa Dinasti Bani Umayyah, juga dibangun masjid-masjid pertama di luar Semenanjung Arabia. Katedral St. John di Damaskus diubah menjadi masjid, dan Abdul Malik juga membangun Masjid al-Aqsa di al-Quds (Yerusalem). Salah satu peninggalan terbaik dari masa ini adalah Qubbah as-Sakhr (Dome of the Rock) di al-Quds, tempat Nabi Muhammad mulai melakukan mi'raj ke Madinah. Masjid di Mekah juga diperbaiki dan diperbesar pada masa ini. Dengan demikian, pada masa Dinasti Bani Umayyah, terjadi perkembangan yang signifikan dalam kebudayaan dan peradaban Islam. Ekspansi wilayah, perhatian terhadap bahasa Arab, perkembangan puisi, dan kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan menjadi ciri khas dari masa ini. Peninggalan-peninggalan seperti masjid-masjid dan perubahan mata uang juga menjadi bukti nyata dari perkembangan tersebut.