Peran Agen Pastoral dalam Pelayanan Gereja Paroki

Pada tahun 1983 hingga 1989, Rm. Frans Amanue bekerja sebagai agen pastoral di Gereja Paroki. Dia bergabung dengan tim pastoral yang terdiri dari Rm. Tobias Tubi Tukan (1983) dan Fr. Firminus Teluma (1984-1988). Selama periode ini, mereka fokus dalam pelayanan pastoral di Dai Koban (1988-1989). Selain itu, mereka juga terlibat dalam pembentukan "Dewan Gereja" yang bertugas mengurusi harta benda gereja. Dewan Gereja bekerja sama dengan "Dewan Paroki" yang terdiri dari enam seksi, yaitu Pewartaan, Liturgi, Pendidikan, Sosial Ekonomi Usaha Dana, dan Perlengkapan. Tugas utama Dewan Paroki adalah merencanakan dan menjalankan program pastoral paroki, serta melakukan evaluasi kegiatan selama setahun dan menetapkan program pastoral untuk tahun mendatang. Selain peran agen pastoral, pelayanan gereja paroki juga didukung oleh komunitas religius yang ada di sana. Misalnya, komunitas suster Puteri Reinha Rorasi (PRR) dan Dominikan (OP) turut membantu dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial. Selain itu, ada juga organisasi rohani lain seperti kelompok St. Anna, Legio Mariae, Pasangan Untuk Kristus (PASUKRIS), Gerakan Imam Moric (GIM), dan lainnya yang turut mendukung pelayanan pastoral di paroki. Peran agen pastoral dan dukungan dari komunitas religius dan organisasi rohani ini sangat penting dalam meningkatkan mutu hidup iman dan mendoakan panggilan imam atau hidup membiara di paroki. Dengan kerja sama yang baik antara agen pastoral, komunitas religius, dan organisasi rohani, pelayanan gereja paroki dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi umat.