Tindakan yang Harus Dilakukan oleh KPPS Ketika Menemukan Pemilih yang Telah Meninggal Dunia, Pindah Alamat, atau Tidak Dikenal

Ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendistribusikan formulir C. PEMBERITAHUAN-KPU kepada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), sering kali terjadi situasi di mana KPPS menemukan pemilih yang telah meninggal dunia, pindah alamat, atau bahkan tidak dikenal. Dalam situasi seperti ini, KPPS harus segera mengambil tindakan yang tepat untuk memastikan integritas dan keabsahan proses pemilihan. Artikel ini akan membahas tindakan yang harus dilakukan oleh KPPS dalam menghadapi situasi ini.

Pertama-tama, ketika KPPS menemukan pemilih yang telah meninggal dunia, langkah pertama yang harus diambil adalah melaporkan temuan tersebut kepada KPU. KPU akan memproses laporan tersebut dan menghapus nama pemilih yang telah meninggal dunia dari daftar pemilih. Hal ini penting untuk mencegah penyalahgunaan identitas pemilih yang telah meninggal dunia.

Selanjutnya, jika KPPS menemukan pemilih yang pindah alamat, langkah yang harus diambil adalah mencatat perubahan alamat pemilih tersebut. KPPS harus memastikan bahwa pemilih tersebut akan mendapatkan surat pemberitahuan pemilihan di alamat yang baru. Hal ini penting agar pemilih dapat berpartisipasi dalam proses pemilihan di tempat tinggal yang baru.

Terakhir, jika KPPS menemukan pemilih yang tidak dikenal, langkah yang harus diambil adalah melakukan verifikasi identitas pemilih tersebut. KPPS harus meminta pemilih untuk menunjukkan identitas resmi, seperti KTP atau kartu identitas lainnya. Jika pemilih tidak dapat membuktikan identitasnya, KPPS harus menolak pemilih tersebut untuk memastikan keabsahan proses pemilihan.

Dalam menghadapi situasi seperti ini, KPPS juga harus tetap menjaga keamanan dan kerahasiaan data pemilih. Informasi pribadi pemilih yang telah meninggal dunia, pindah alamat, atau tidak dikenal harus dijaga kerahasiaannya dan tidak boleh disalahgunakan.

Dalam kesimpulan, ketika KPPS menemukan pemilih yang telah meninggal dunia, pindah alamat, atau tidak dikenal, tindakan yang harus dilakukan adalah melaporkan temuan tersebut kepada KPU, mencatat perubahan alamat pemilih yang pindah, dan melakukan verifikasi identitas pemilih yang tidak dikenal. Dalam semua tindakan ini, KPPS harus menjaga keamanan dan kerahasiaan data pemilih. Dengan mengambil tindakan yang tepat, KPPS dapat memastikan integritas dan keabsahan proses pemilihan.