Motivasi Intrinsik vs. Ekstrinsik: Mana yang Lebih Efektif?

Motivasi adalah kekuatan pendorong yang membuat kita bertindak. Tanpa motivasi, kita akan terjebak dalam kejenuhan dan ketidakaktifan. Motivasi dapat berasal dari berbagai sumber, tetapi secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori utama: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

Motivasi intrinsik berasal dari dalam diri kita sendiri. Kita terdorong untuk melakukan sesuatu karena kita menikmatinya, merasa tertantang, atau ingin belajar sesuatu yang baru. Motivasi ekstrinsik, di sisi lain, berasal dari luar diri kita. Kita terdorong untuk melakukan sesuatu karena ada hadiah atau penghargaan yang ditawarkan, atau karena kita ingin menghindari hukuman.

Motivasi Intrinsik: Mengapa Kita Melakukannya?

Motivasi intrinsik adalah kekuatan pendorong yang berasal dari dalam diri kita. Kita terdorong untuk melakukan sesuatu karena kita merasa senang, tertantang, atau ingin belajar sesuatu yang baru. Misalnya, seorang seniman mungkin termotivasi untuk melukis karena dia menikmati proses kreatif dan merasa puas ketika melihat hasil karyanya. Seorang atlet mungkin termotivasi untuk berlatih karena dia menikmati tantangan fisik dan ingin meningkatkan kemampuannya.

Motivasi intrinsik memiliki beberapa keuntungan. Pertama, motivasi intrinsik cenderung lebih berkelanjutan. Kita cenderung lebih termotivasi untuk melakukan sesuatu yang kita nikmati daripada sesuatu yang kita lakukan hanya untuk mendapatkan hadiah. Kedua, motivasi intrinsik dapat meningkatkan kualitas pekerjaan kita. Ketika kita termotivasi secara intrinsik, kita cenderung lebih fokus, kreatif, dan bersemangat dalam melakukan sesuatu.

Motivasi Ekstrinsik: Hadiah dan Hukuman

Motivasi ekstrinsik berasal dari luar diri kita. Kita terdorong untuk melakukan sesuatu karena ada hadiah atau penghargaan yang ditawarkan, atau karena kita ingin menghindari hukuman. Misalnya, seorang karyawan mungkin termotivasi untuk bekerja keras karena dia ingin mendapatkan bonus atau promosi. Seorang anak mungkin termotivasi untuk belajar karena dia ingin mendapatkan nilai bagus atau menghindari hukuman dari orang tuanya.

Motivasi ekstrinsik dapat efektif dalam jangka pendek, tetapi memiliki beberapa kelemahan. Pertama, motivasi ekstrinsik cenderung tidak berkelanjutan. Ketika hadiah atau penghargaan dihilangkan, motivasi kita juga cenderung menghilang. Kedua, motivasi ekstrinsik dapat mengurangi kualitas pekerjaan kita. Ketika kita termotivasi hanya untuk mendapatkan hadiah, kita cenderung kurang fokus, kreatif, dan bersemangat dalam melakukan sesuatu.

Mana yang Lebih Efektif?

Jadi, mana yang lebih efektif, motivasi intrinsik atau motivasi ekstrinsik? Jawabannya tidak sesederhana itu. Keduanya memiliki peran penting dalam memotivasi kita. Motivasi intrinsik dapat memberikan kita dorongan yang kuat dan berkelanjutan, sementara motivasi ekstrinsik dapat membantu kita mencapai tujuan jangka pendek.

Yang penting adalah menemukan keseimbangan antara keduanya. Kita perlu menemukan cara untuk memotivasi diri kita sendiri secara intrinsik, tetapi juga memanfaatkan motivasi ekstrinsik untuk membantu kita mencapai tujuan kita. Misalnya, kita dapat menetapkan tujuan yang menantang dan bermanfaat bagi kita, dan kemudian memberikan diri kita sendiri hadiah kecil ketika kita mencapai tujuan tersebut.

Kesimpulan

Motivasi intrinsik dan ekstrinsik keduanya memiliki peran penting dalam memotivasi kita. Motivasi intrinsik memberikan kita dorongan yang kuat dan berkelanjutan, sementara motivasi ekstrinsik dapat membantu kita mencapai tujuan jangka pendek. Yang penting adalah menemukan keseimbangan antara keduanya. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan dari kedua jenis motivasi ini, kita dapat memotivasi diri kita sendiri secara efektif dan mencapai tujuan kita.