Pengaruh India di Nusantara: Peran Aktif Bangsa Indonesi

Pendapat kedua, mengemukakan bahwa besarnya pengaruh India di Nusantara justru tidak dapat dilepaskan dari adanya peran aktif dari bangsa Indonesia sendiri. Pendapat ini lebih mudah diterima mengingat kuatnya pengaruh tersebut. Hal lain yang tidak kalah penting adalah kemampuan bangsa Indonesia yang dapat mengarungi samudra menuju India. Keunggulan peradaban India pada masa itu telah memikat bangsa Indonesia untuk belajar dan mengadopsi. Orang-orang Indonesia kemudian mengundang brahmana India datang ke Indonesia untuk memperkenalkan dan mengajarkan kebudayaan India. Berdasarkan kedua pendapat tersebut, kemudian lahir berbagai teori lainnya yang mendukung salah satu dan bahkan kedua-duanya. Salah satu teori yang mendukung proses masuknya pengaruh India ke Nusantara adalah teori Kesatria, juga dikenal sebagai teori kolonisasi. Teori ini dikemukakan oleh FD.K. Bosch, C.C. Berg, dan Mookerji. Menurut Frederik David Kan Bosch, teori Kesatria menyatakan bahwa budaya India masuk ke Indonesia dibawa oleh para kesatria, bangsa India yang berkebangsaan Belanda. Dalam bukunya yang berjudul "Het orangstick van de Hindoekolonisatie van den archipel" (1946), teori ini didasari atas kekacauan politik di India yang mengakibatkan beberapa pihak yang kalah dalam peperangan terdesak dan akhirnya melarikan diri ke wilayah Indonesia. Dengan demikian, teori ini menekankan bahwa masuknya pengaruh agama Hindu ke Indonesia karena partisipasi aktif dari penduduk Indonesia. Teori Waisya dikemukakan oleh Nol. Krom. Menurut Krom, orang India datang ke Indonesia untuk berdagang. Oleh karena itu, yang membawa kebudayaan India ke Indonesia adalah kaum Waisya. Para pedagang ini diyakini menetap di Indonesia dan pada perkembangannya memegang peranan penting dalam penyebaran budaya India melalui hubungan mereka dengan penguasa-penguasa Indonesia. Selain itu, melalui perdagangan ini pula dimungkinkan adanya perkawinan antara pedagang tersebut dengan wanita-wanita Indonesia. Teori Brahmana dikemukakan oleh J.C. van Leur. Teori ini mengemukakan bahwa yang membawa kebudayaan India ke Indonesia adalah orang-orang Hindu berkasta Brahmana. Para Brahmana ini datang ke Indonesia atas undangan dari para penguasa Indonesia sebagai akibat kontak perdagangan dengan India. Tujuan undangan ini adalah untuk berhadapan dengan orang-orang India yang bertaraf sama dan untuk meningkatkan keadaan negerinya. Teori Arus Balik dikeluarkan oleh FD.K. Bosch, yang sebelumnya telah mengemukakan teori Kesatria. Teori Arus Balik sebetulnya kelanjutan dari teori Brahmana yang dikemukakan oleh J.C. van Leur. Menurut teori Arus Balik, yang telah berperan dalam penyebaran kebudayaan India di Indonesia adalah munculnya gerakan karena kelas Indonesia sendiri. Hal ini berawal dari kunjungan para pendeta India ke Indonesia untuk mengajarkan agama Hindu-Buddha kepada kalangan pendeta di istana.