Dinasti Ptolemaik: Periode Ptolemaios (320-198 SM)

Ptolemaios I Soter adalah salah satu jenderal yang berhasil melanjutkan karya Alexander Agung dengan membangun dinasti baru yang dikenal sebagai dinasti Ptolemaik. Meskipun kekuasaannya terbatas hanya di wilayah Mesir, Ptolemaios I Soter mampu mencapai prestasi yang mengesankan. Pada awal masa kekuasaannya, Ptolemaios I Soter melakukan invasi ke Yerusalem dan membawa sekitar 120.000 orang Yahudi ke Alexandria. Namun, pada masa pemerintahan Ptolemaios II, mereka dibebaskan dan diberikan toleransi. Hal ini menunjukkan bahwa dinasti Ptolemaik memiliki kebijakan yang relatif toleran terhadap agama dan budaya lain. Selama periode dinasti Ptolemaik, kota Alexandria yang didirikan oleh Alexander Agung berkembang menjadi pusat kebudayaan, pendidikan, dan spiritual Yunani di Timur Tengah. Pada masa pemerintahan Ptolemaios II, terutama pada tahun 200 SM, perpustakaan Alexandria dikembangkan menjadi salah satu perpustakaan terbesar di dunia kuno. Perpustakaan ini menjadi pusat pengetahuan dan menarik banyak sarjana dan intelektual dari berbagai belahan dunia. Selain menguasai Mesir, dinasti Ptolemaik juga menguasai Yudea. Meskipun demikian, mereka memberikan toleransi kepada Yudea untuk tetap menjalankan agama dan budaya mereka sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa dinasti Ptolemaik memiliki kebijakan yang relatif inklusif terhadap wilayah-wilayah yang mereka kuasai. Dalam kesimpulan, periode Ptolemaios dalam dinasti Ptolemaik merupakan masa kejayaan bagi Mesir dan kota Alexandria. Dinasti ini berhasil menciptakan pusat kebudayaan dan pendidikan yang penting di Timur Tengah pada saat itu. Selain itu, kebijakan toleransi mereka terhadap agama dan budaya lain juga patut diapresiasi. Dinasti Ptolemaik memberikan kontribusi yang signifikan dalam sejarah Mesir dan dunia kuno secara keseluruhan.