Mengapa van Leur tidak sependapat dengan teori-ksatria tentang masuknya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia?

Van Leur adalah seorang sejarawan Belanda yang telah memberikan kontribusi besar dalam memahami sejarah Indonesia. Namun, ada perbedaan pendapat antara van Leur dan teori-ksatria tentang masuknya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi alasan mengapa van Leur tidak sependapat dengan teori-ksatria dan bagaimana pandangannya memberikan wawasan yang berbeda tentang sejarah Indonesia. Pertama-tama, teori-ksatria berpendapat bahwa pengaruh Hindu-Buddha masuk ke Indonesia melalui perdagangan maritim dengan India. Namun, van Leur berpendapat bahwa pengaruh Hindu-Buddha masuk ke Indonesia melalui jalur darat melalui Asia Tengah. Van Leur berargumen bahwa bukti arkeologis menunjukkan adanya hubungan budaya antara Indonesia dan Asia Tengah, seperti adanya stupa dan patung Buddha yang mirip dengan yang ditemukan di Asia Tengah. Selain itu, van Leur juga menyoroti perbedaan dalam pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia. Teori-ksatria berpendapat bahwa pengaruh Hindu-Buddha terbatas pada kalangan elit, seperti raja dan bangsawan. Namun, van Leur berpendapat bahwa pengaruh Hindu-Buddha juga meresap ke dalam masyarakat biasa. Ia menunjukkan bahwa ada bukti pengaruh Hindu-Buddha dalam seni, arsitektur, dan bahasa Indonesia yang digunakan oleh masyarakat umum. Van Leur juga menyoroti peran agama lokal dalam menerima dan mengadaptasi pengaruh Hindu-Buddha. Teori-ksatria cenderung mengabaikan peran agama lokal dalam proses ini. Namun, van Leur menunjukkan bahwa agama lokal seperti animisme dan dinamisme tidak sepenuhnya digantikan oleh Hindu-Buddha, tetapi lebih mengalami sinkretisme dengan agama baru tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Hindu-Buddha tidak hanya bersifat dominan, tetapi juga saling berinteraksi dengan agama lokal. Dalam kesimpulan, van Leur tidak sependapat dengan teori-ksatria tentang masuknya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia. Ia berpendapat bahwa pengaruh Hindu-Buddha masuk melalui jalur darat melalui Asia Tengah, bukan melalui perdagangan maritim dengan India. Selain itu, van Leur juga menyoroti perbedaan dalam pengaruh Hindu-Buddha dan peran agama lokal dalam menerima dan mengadaptasi pengaruh tersebut. Pandangan van Leur memberikan wawasan yang berbeda tentang sejarah Indonesia dan mengajak kita untuk melihat sejarah dengan sudut pandang yang lebih luas dan komprehensif.