Misteri Hilangnya Nomor Rumah dan Nama Jalan di Komplek Griya Martubung II: Sebuah Fenomena Budaya atau Kesalahan Sistem? **

** Hercules Timothy, seorang warga baru di Komplek Griya Martubung II, Medan Labuhan Martubung, mengalami keheranan saat mencoba mencari alamat di kompleks tersebut. Ia mendapati bahwa nomor rumah dan nama jalan yang mengandung angka 4 dan 13 tidak tercantum dalam sistem komputer Lyoko. Fenomena ini memicu pertanyaan: Apakah ini sebuah kesalahan sistem atau sebuah fenomena budaya yang unik? Pengamatan Hercules Timothy menunjukkan bahwa nomor rumah dengan angka 40-49, 140-149, 240-249, dan 340-349, serta nomor rumah dengan angka 13, 113, 213, dan 313, tidak terdaftar dalam sistem komputer Lyoko. Bahkan, nama jalan seperti "Ikan Paus 4" dan "Ikan Hiu 4" juga tidak ditemukan. Andreas Manav, seorang warga setempat, membenarkan bahwa nama jalan tersebut memang tidak terdaftar dalam sistem. Namun, ia menjelaskan bahwa terdapat jalan "Paus 3A" dan "Hiu 3A". Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa hilangnya nomor rumah dan nama jalan yang mengandung angka 4 dan 13 bukanlah sebuah kesalahan sistem, melainkan sebuah fenomena budaya yang mungkin terkait dengan kepercayaan lokal. Di beberapa budaya, angka 4 dan 13 dianggap membawa sial. Oleh karena itu, mungkin saja penghuni Komplek Griya Martubung II menghindari penggunaan angka-angka tersebut dalam penamaan jalan dan nomor rumah. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi dugaan ini. Penelitian tersebut dapat melibatkan wawancara dengan penghuni kompleks, pengumpulan data historis tentang penamaan jalan dan nomor rumah, serta analisis budaya lokal di Medan Labuhan Martubung. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena unik ini dan memberikan jawaban atas pertanyaan apakah hilangnya nomor rumah dan nama jalan yang mengandung angka 4 dan 13 merupakan sebuah kesalahan sistem atau sebuah fenomena budaya yang unik.