Mendorong Penggunaan Transaksi Non Tunai di Lingkungan Kampus untuk Membangun Lingkungan Anti Korupsi

Transaksi non tunai telah menjadi tren yang semakin populer di era digital ini. Banyak orang beralih dari penggunaan uang tunai ke pembayaran elektronik, seperti kartu kredit, dompet digital, atau transfer bank. Di lingkungan kampus, penggunaan transaksi non tunai dapat memiliki dampak yang positif dalam membangun lingkungan yang anti korupsi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dalil al Qur'an yang mendukung penggunaan transaksi non tunai dan mengapa hal ini penting dalam menciptakan lingkungan kampus yang bebas dari korupsi. Pertama-tama, mari kita lihat dalil al Qur'an yang relevan dengan transaksi non tunai. Al Qur'an mengajarkan prinsip-prinsip keadilan, kejujuran, dan transparansi dalam bertransaksi. Surah Al-Baqarah ayat 188 menyatakan, "Dan janganlah kamu makan harta kamu di antara kamu dengan jalan yang batil, dan janganlah kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian harta orang lain dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui." Dari ayat ini, kita dapat melihat bahwa al Qur'an menekankan pentingnya bertransaksi dengan jujur dan adil. Dalam konteks transaksi non tunai, semua transaksi tercatat dengan jelas dan dapat dilacak. Hal ini mencegah terjadinya penyalahgunaan keuangan dan korupsi di lingkungan kampus. Dengan menggunakan transaksi non tunai, setiap transaksi dapat dipantau dan diverifikasi, sehingga mengurangi risiko penyalahgunaan keuangan. Selain itu, penggunaan transaksi non tunai juga dapat membantu menciptakan lingkungan kampus yang transparan. Dalam Surah Al-Hujurat ayat 13, al Qur'an mengajarkan pentingnya saling mengenal dan berkomunikasi dengan baik. Dalam konteks transaksi non tunai, informasi tentang transaksi dapat dengan mudah diakses dan dibagikan kepada pihak yang berkepentingan. Hal ini memungkinkan adanya transparansi dalam pengelolaan keuangan kampus dan mencegah terjadinya praktik korupsi. Selain dalil al Qur'an, ada juga manfaat praktis dari penggunaan transaksi non tunai di lingkungan kampus. Pertama, penggunaan transaksi non tunai dapat mengurangi risiko kehilangan uang tunai. Mahasiswa seringkali membawa uang tunai dalam jumlah besar untuk membayar biaya kuliah, makanan, atau kebutuhan sehari-hari. Dengan menggunakan transaksi non tunai, risiko kehilangan uang tunai dapat diminimalkan. Selain itu, penggunaan transaksi non tunai juga dapat meningkatkan efisiensi administrasi keuangan kampus. Dengan transaksi non tunai, semua transaksi tercatat secara otomatis dan dapat diakses dengan mudah. Hal ini mengurangi waktu dan upaya yang diperlukan untuk mengelola keuangan kampus, sehingga sumber daya dapat dialokasikan dengan lebih efektif. Dalam kesimpulan, penggunaan transaksi non tunai di lingkungan kampus dapat membantu membangun lingkungan yang anti korupsi. Dalil al Qur'an mendukung prinsip-prinsip keadilan, kejujuran, dan transparansi dalam bertransaksi. Selain itu, penggunaan transaksi non tunai juga memiliki manfaat praktis, seperti mengurangi risiko kehilangan uang tunai dan meningkatkan efisiensi administrasi keuangan kampus. Dengan mendorong penggunaan transaksi non tunai, kita dapat menciptakan lingkungan kampus yang lebih baik dan bebas dari korupsi.