Bagaimana Gen Resesif Berpengaruh pada Fenotipe?

Gen adalah unit dasar pewarisan yang menentukan sifat-sifat suatu organisme. Gen terletak pada kromosom, yang merupakan struktur berbentuk batang yang terdapat di dalam inti sel. Setiap gen memiliki dua salinan, satu dari setiap orang tua. Salinan gen ini disebut alel. Alel dapat berupa dominan atau resesif. Alel dominan akan mengekspresikan sifatnya bahkan jika hanya satu salinan yang ada, sedangkan alel resesif hanya akan mengekspresikan sifatnya jika kedua salinan alel tersebut ada.

Bagaimana Gen Resesif Berpengaruh pada Fenotipe?

Fenotipe adalah karakteristik fisik yang dapat diamati dari suatu organisme, seperti warna mata, tinggi badan, atau bentuk rambut. Fenotipe ditentukan oleh genotipe, yang merupakan kombinasi alel yang dimiliki suatu organisme. Gen resesif hanya akan memengaruhi fenotipe jika kedua alel resesif tersebut ada. Jika hanya satu alel resesif yang ada, maka alel dominan akan menutupi efek alel resesif tersebut.

Sebagai contoh, gen untuk warna mata memiliki dua alel: alel dominan untuk mata cokelat (B) dan alel resesif untuk mata biru (b). Seseorang dengan genotipe BB atau Bb akan memiliki mata cokelat karena alel B dominan terhadap alel b. Seseorang dengan genotipe bb akan memiliki mata biru karena kedua alel resesif tersebut ada.

Contoh Gen Resesif dalam Kehidupan Sehari-hari

Ada banyak contoh gen resesif dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contohnya adalah:

* Albinisme: Albinisme adalah kondisi genetik yang menyebabkan kurangnya pigmen melanin di kulit, rambut, dan mata. Albinisme disebabkan oleh alel resesif yang memengaruhi produksi melanin.

* Fibrosis kistik: Fibrosis kistik adalah penyakit genetik yang memengaruhi kelenjar eksokrin, yang menghasilkan lendir, keringat, dan cairan pencernaan. Fibrosis kistik disebabkan oleh alel resesif yang memengaruhi protein yang mengatur pergerakan garam dan air di dalam dan keluar sel.

* Galaktosemia: Galaktosemia adalah penyakit genetik yang memengaruhi metabolisme galaktosa, jenis gula yang ditemukan dalam susu. Galaktosemia disebabkan oleh alel resesif yang memengaruhi enzim yang memecah galaktosa.

Kesimpulan

Gen resesif hanya akan memengaruhi fenotipe jika kedua alel resesif tersebut ada. Alel resesif dapat menyebabkan berbagai macam kondisi genetik, seperti albinisme, fibrosis kistik, dan galaktosemia. Penting untuk memahami bagaimana gen resesif bekerja untuk memahami bagaimana sifat-sifat diwariskan dan untuk mendiagnosis dan mengobati kondisi genetik.