MLI STTR: Strategi Baru Indonesia untuk Meningkatkan Penerimaan Pajak **

** Perjanjian Multilateral Instrument Subject to Tax Rule (MLI STTR) merupakan langkah strategis yang diambil oleh Indonesia untuk meningkatkan penerimaan pajak. Ditandatangani oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada September 2024, MLI STTR bertujuan untuk mencegah praktik penghindaran pajak yang agresif antarperusahaan dalam grup yang ada di berbagai negara. Salah satu poin penting dalam MLI STTR adalah penerapan tarif pajak minimum sembilan persen atas pembayaran intragrup seperti bunga, royalti, dan pembayaran tertentu lainnya. Jika negara penerima menerapkan tarif pajak di bawah sembilan persen, Indonesia sebagai negara sumber pembayaran bisa mengenakan pajak tambahan atas pembayaran tersebut. Hal ini membuka potensi tambahan penerimaan pajak bagi Indonesia. Meskipun pajak tambahan ini baru akan dikenakan setelah tahun pajak di mana pembayaran terjadi berakhir, MLI STTR tetap menjadi langkah penting dalam memperkuat ketentuan persetujuan penghindaran pajak berganda (P3B) yang ada saat ini. Penerapan MLI STTR juga memiliki syarat-syarat tertentu, seperti materiality threshold yang mengharuskan nilai pembayaran intragrup melebihi satu juta euro dalam satu tahun pajak. Untuk penghasilan selain bunga dan royalti, nilai pembayaran harus melebihi biaya pokok ditambah dengan margin 8,5 persen. Dengan implementasi MLI STTR, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan penerimaan pajak dan menciptakan sistem perpajakan yang lebih adil dan transparan.