Sejarah Hak Asasi Manusia: Dari Konsep Universal Hingga Perjuangan di Indonesi

Hak asasi manusia (HAM) adalah hak dasar yang melekat pada setiap individu sejak lahir. Hak ini bersifat universal, artinya berlaku di mana saja dan untuk siapa saja. HAM tidak dapat diabaikan karena melekat pada kodrat manusia dan merupakan hak yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai makhluk Tuhan, manusia memiliki martabat yang tinggi dan hak asasi melekat pada setiap individu. Selain melindungi diri, HAM juga berfungsi sebagai landasan moral dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Dalam menggunakan HAM, kita wajib menghormati dan menghargai hak asasi orang lain. Oleh karena itu, ada kewajiban asasi manusia yang harus dilaksanakan demi terlaksana atau tegaknya HAM. Sejarah mencatat berbagai peristiwa besar terkait dengan HAM di dunia. Perkembangan pengakuan terhadap HAM berjalan secara perlahan dan beraneka ragam. Sebelum membahas lebih mendalam mengenai HAM di Indonesia, penting untuk memahami sejarah perkembangan dan perumusan HAM di dunia. Di Indonesia, HAM juga diakui dan dilindungi oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 27 Ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak atas hak-hak asasi yang adil dan berkeadilan. Pasal ini menegaskan pentingnya pengakuan dan perlindungan HAM di Indonesia. Namun, di lapangan praktis, terdapat berbagai tantangan dalam penerapan HAM di Indonesia. Pelanggaran HAM masih terjadi di berbagai sektor, seperti diskriminasi, penyalahgunaan kekuasaan, dan perlakuan tidak adil. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk terus memperjuangkan dan melindungi HAM. Dalam kesimpulannya, sejarah HAM menunjukkan pentingnya pengakuan dan perlindungan terhadap hak-har manusia. Dari konsep universal hingga perjuangan di Indonesia, HAM menjadi landasan moral dan hukum dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk menghormati dan menghargai HAM serta memperjuangkan perlindungan HAM di masyarakat dan negara.