Hutan Menelan Jejak Nenek **

Hutan itu menjulang tinggi, rimbun dengan dedaunan hijau yang menaungi tanah yang lembap. Sinar matahari menembus celah-celah pepohonan, menciptakan pola cahaya dan bayangan yang menari-nari di atas tanah. Di tengah hutan yang sunyi itu, seorang nenek tua bernama Nenek Sarah tersesat. Nenek Sarah, dengan rambut putihnya yang memutih dan kulitnya yang keriput, berjalan dengan langkah yang berat. Ia tersesat di tengah hutan yang luas, tak tahu arah pulang. Ia hanya ingat bahwa ia sedang mencari jamur di tepi hutan, namun kini ia telah jauh melangkah dan tak lagi mengenali jalan pulang. Hati Nenek Sarah mulai dipenuhi rasa takut. Ia mendengar suara burung-burung yang berteriak di kejauhan, dan angin yang berdesir di antara pepohonan terdengar seperti bisikan-bisikan menakutkan. Ia meraba-raba tasnya, mencari air minum, namun tasnya kosong. Matahari mulai terbenam, dan hutan semakin gelap. Nenek Sarah duduk di bawah pohon besar, tubuhnya gemetar kedinginan. Ia meringkuk, berharap ada keajaiban yang akan menyelamatkannya. Di tengah kegelapan, Nenek Sarah mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Ia tersentak, jantungnya berdebar kencang. Ia berharap itu adalah suara orang yang akan membantunya, namun ia juga takut jika itu adalah suara binatang buas yang mengincarnya. Nenek Sarah menutup matanya, berdoa agar ia bisa selamat. Ia berjanji pada dirinya sendiri, jika ia selamat, ia akan selalu berhati-hati dan tidak akan pernah lagi tersesat di hutan. Catatan:** Cerita ini menggambarkan suasana mencekam dan penuh ketidakpastian yang dirasakan oleh Nenek Sarah saat tersesat di hutan. Cerita ini juga menekankan pentingnya berhati-hati dan tidak lengah saat berada di alam bebas.