Menghitung Kredit Pajak PPh Pasal 24 untuk Perusahaan ABC

Pada tahun 2010, perusahaan ABC yang berkedudukan di Jakarta memperoleh penghasilan sebagai berikut: 1. Penghasilan netto dalam negeri sebesar Rp 5.000.000.000 2. Penghasilan netto dari negara X sebesar Rp 1.000.000.000 dengan tarif pajak 30% 3. Penghasilan netto dari negara Y sebesar Rp 1.500.000 dengan tarif pajak 20% Pertanyaan yang diajukan adalah bagaimana menghitung kredit pajak PPh Pasal 24 untuk perusahaan ABC. Untuk menghitung kredit pajak PPh Pasal 24, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu PPh Pasal 24. PPh Pasal 24 adalah pajak penghasilan yang dipotong oleh pihak ketiga (seperti perusahaan atau lembaga keuangan) dari penghasilan yang diterima oleh wajib pajak. PPh Pasal 24 dikenakan pada penghasilan yang diterima oleh wajib pajak yang bukan merupakan penghasilan dari usaha atau pekerjaan bebas. Dalam kasus perusahaan ABC, penghasilan netto dalam negeri sebesar Rp 5.000.000.000 tidak termasuk dalam penghasilan yang dikenai PPh Pasal 24, karena penghasilan tersebut merupakan penghasilan dari usaha. Oleh karena itu, kita hanya perlu menghitung kredit pajak PPh Pasal 24 untuk penghasilan netto dari negara X dan negara Y. Untuk penghasilan netto dari negara X sebesar Rp 1.000.000.000 dengan tarif pajak 30%, kredit pajak PPh Pasal 24 dapat dihitung dengan rumus berikut: Kredit Pajak PPh Pasal 24 = Penghasilan netto dari negara X x Tarif pajak PPh Pasal 24 = Rp 1.000.000.000 x 30% = Rp 300.000.000 Sedangkan untuk penghasilan netto dari negara Y sebesar Rp 1.500.000 dengan tarif pajak 20%, kredit pajak PPh Pasal 24 dapat dihitung dengan rumus berikut: Kredit Pajak PPh Pasal 24 = Penghasilan netto dari negara Y x Tarif pajak PPh Pasal 24 = Rp 1.500.000 x 20% = Rp 300.000 Jadi, total kredit pajak PPh Pasal 24 untuk perusahaan ABC adalah Rp 300.000.000 + Rp 300.000 = Rp 300.300.000. Dengan demikian, perusahaan ABC memiliki kredit pajak PPh Pasal 24 sebesar Rp 300.300.000 yang dapat digunakan untuk mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan.